Menurut keterangan Wakil Direktur RSUD dr. Soetomo Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr. Urip Murtejo, Sp.B, kedua pasien yang meninggal dunia itu adalah seorang perempuan dewasa muda dan seorang balita laki-laki.
"Keduanya menjalani perawatan di rumah sakit ini antara empat sampai lima hari. Selain terjangkit A-H1N1, keduanya mengalami pneumonia (radang paru-paru)," katanya.
Dengan meninggalnya dua orang tersebut, lanjut dia, berarti sampai sekarang sudah tiga orang pasien flu babi yang dirawat di rumah sakit itu yang meninggal dunia.
Sampai sekarang RSUD dr. Soetomo telah merawat delapan pasien A-H1N1. Sebanyak enam pasien ditempatkan di ruang isolasi khusus, sedangkan dua lainnya dirawat di ruang anestesi.
"Semuanya mendapatkan perawatan secara intensif dengan menggunakan alat bantu pernafasan agar tidak terkena pneumonia," kata juru bicara RSUD dr. Soetomo.
Dalam periode Juni-Agustus 2009, rumah sakit terbesar di kawasan Indonesia Timur itu sudah merawat pasien A-H1N1 sebanyak 106 orang.
"Semua pasien yang dirawat di sini positif A-H1N1. Untuk yang masih suspect dirawat di sejumlah rumah sakit daerah," kata Urip.
Untuk menangani kasus flu babi itu, pihak RSUD dr. Soetomo mendapatkan kucuran dana dari Pemerintah Provinsi Jatim senilai Rp500 juta.
Dana itu dipergunakan untuk melengkapi fasilitas ruang isolasi khusus yang selama ini ditempati oleh pasien A-H1N1.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009