Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyebut investasi proyek KPBU SPAM IR. H Djuanda sepenuhnya ditanggung pihak badan usaha atau swasta mengingat proyek ini bersifat unsolicited.

"Kalau bisa kita kerjasamakan dengan pihak swasta, kita kerjasamakan baru. Bahkan proyek ini bersifat unsolicited maka 100 persen investasi dari swasta," ujar Kepala Subdirektorat Rancang Bangun I Direktorat Kerjasama Pemerintah Swasta dan Rancang Bangun Kementerian PPN / Bappenas Astu Gagono Kendarto di Jakarta, Kamis,

Astu mengatakan bahwa unsolicited di KPBU berarti tidak ada dukungan dari pemerintah dalam pembangunan infrastruktur SPAM IR. H Djuanda. Dengan demikian ini sudah sesuai dengan paradigma pembiayaan pembangunan infrastruktur.

"Jadi mendukung kebutuhan infrastruktur 2020-2024 yang kebutuhannya sangat besar yakni Rp6.445 triliun, dan pihak swasta diharapkan mendukung sebesar 42 persen atau Rp2.707 triliun," katanya dalam konsultasi publik yang digelar oleh Kementerian PUPR.

Terkait pengembalian investasi dalam proyek SPAM IR. H Djuanda ini, Astu menyampaikan bahwa karena proyek tersebut merupakan infrastruktur air maka pengembalian investasiny dalam bentuk tarif.

Selain itu, tahapan pelaksanaan proyek SPAM IR. H Djuanda tersebut terdiri dari tahap perencanaan, penyiapan, transaksi, konstruksi dan masa konsesi. Pada saat ini proyek SPAM IR. H Djuanda berada di tahap penyiapan.

SPAM Regional Ir. H. Djuanda mengusung konsep KPBU Unsolicated (Prakarsa Badan Usaha) dengan lingkup investasi fisik end-to-end, kontrak berbasis kinerja untuk lingkup jaringan perpipaan dan pelayanan pelanggan.

Nantinya, SPAM Regional Ir. H. Djuanda akan melayani 2,8 juta penduduk daerah Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor dengan peningkatan cakupan layanan ratarata dari 43 persen ke 55 persen serta menambah kapasitas pasokan air ke 5 PDAM yang sudah ada sebesar 26.000 Lps.

Sebelumnya Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto menyebut Sistem Penyediaan Air Minum Regional IR H Djuanda direncanakan akan melayani pemenuhan air minum di area DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor dengan memanfaatkan alokasi air baku dari waduk Jatiluhur sebesar 10 ribu liter per detik.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020