"Kita melihat harga minyak sulit untuk diprediksi, baru beberapa bulan lalu minyak sampai 145 dolar AS per barel, lalu drop ke kisaran 35 dolar AS per barel, dan sekarang berada di level sekitar 70 dolar AS per barel," kata Menkeu saat rapat kerja Komisi XI DPR di Jakarta, Senin.
Menurut Menkeu, situasi seperti itu bukan berarti harus membuat pemerintah kaget, tetapi fluktuasi ini mungkin harus didesain dalam APBN 2010 agar ketidakpastiannya bisa diakomodasi.
"Kami masih mengajukan asumsi di RAPBN 2010 sebesar 60 dolar AS per barel, dengan tetap memperhatikan perkembangan hari per hari," katanya.
Dia menyebutkan, saat ini harga komoditas pertambangan sudah mengalami pemulihan sedikit namun belum sbesar, kecuali minyak bumi, sementara harga emas cenderung stabil.
Sebaliknya, harga komoditas pangan mengalami penurunan tajam pada Desember 2008 hingga Februari 2009.
"Sekarang sudah mulai mengalami peningkatan dan kita waspadai pengaruhnya terhadap tren inflasi," kata Menkeu. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009