Jakarta (ANTARA) - Penyedia layanan on-demand Gojek melakukan serangkaian tindakan untuk menambah keamanan pembayaran lewat dompet digital GoPay, menyikapi kenaikan transaksi non-tunai di platform tersebut.
"Keamanan secara holistik, bukan hanya dari sisi teknologi saja, tapi, juga kenyamanan pengguna," kata Senior Vice President IT Governance, Risk & Compliance, GoPay, Genesha Saputra, dalam diskusi online “Aman Beraktivitas di Platform Digital Selama Pandemi COVID-19”, Kamis.
Gojek sejak awal tahun ini menggerakkan kampanye #AmanBersamaGojek, berisi langkah-langkah yang mereka lakukan untuk menjaga keamanan mitra maupun pengguna mereka.
"Ingin membangun kesadaran masyarakat bahwa data aman, juga memberi edukasi," kata Genesha.
Gojek sudah menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk memperkuat keamanan mereka, juga mengisi tim keamanan dengan orang-orang yang ahli di bidangnya.
Menurut Genesha, tim keamanan siber mereka terdiri dari berbagai domain yang menyangkut keamanan di dunia maya. Selain itu, mereka juga memperketat akses ke pusat data mereka.
Di masa depan, Gojek terbuka untuk mengaplikasikan teknologi terbaru demi melindungi pengguna maupun mitra karena serangan siber juga selalu berubah dari waktu ke waktu.
Masih dalam cakupan kampanye #AmanBersamaGojek, platform tersebut juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi seputar keamanan siber dan bertransaksi aman secara online, bagi mitra, pengguna maupun masyarakat secara umum.
Gojek juga menyediakan proteksi bagi pengguna GoPay Plus, yang sudah terverifikasi, berupa jaminan saldo GoPay kembali dengan ketentuan yang berlaku dan jaminan asuransi untuk mitra maupun pengguna.
Baca juga: Bayar SPP sekarang sudah bisa pakai GoPay
Baca juga: Nadiem bantah ada konflik kepentingan soal Gopay untuk bayar SPP
Baca juga: Bank Mandiri gratiskan biaya isi saldo GoPay
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020