Beijing, (ANTARA News) - Tiga pesaing terbesar "online" bagi Google telah bergabung dalam perjuangan melawan penyelesaian pengadilan yang akan memberi Google hak untuk menjual jutaan buku di internet, demikian laporan media Senin.

Microsoft, Jumat, mengkonfirmasi perusahaan itu telah sepakat untuk bergabung dalam satu koalisi yang menentang kesepakatan Google tersebut. Amazon dan Yahoo juga telah bergabung, demikian dikutip dari Xinhuanet-OANA.

Koalisi itu, yang disebut Open Book Alliance, menentang penyelesaian yang dicapai Oktober lalu antara Google, Association of American Publishers dan Authors Guild. Penyelesaian tersebut akan mengizinkan Google memajang beberapa bagian buku di internet dan menjual salinan digitalnya.

Satu pengadilan akan mengkaji lagi kesepakatan itu untuk diputuskan pada 7 Oktober. Koalisi itu menyatakan sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan tantangan terhadap penyelesaian tersebut ke pengadilan.

"Kami telah mengadakan serangkaian percakapan dengan organisasi yang agak beragam yang memiliki kepentingan untuk berbicara bersama dalam menyampaikan keprihatinan tentang penyelesaian itu," kata Peter Brantley, direktur Internet Archive dan juru bicara bagi Open Book Alliance.

"Kami akan mengangkat kemungkinan agar penyelesaian tersebut diubah guna menciptakan pasar yang lebih terbuka bagi semua buku."

Gagasan penjualan buku melalui Internet oleh Google itu, yang disebut Google Books, telah menghimpun 1 juta buku umum dengan hak cipta yang telah berakhir masanya.

Penyelesaian raksasa teknologi tersebut dicapai setelah para penerbit dan perhimpunan penulis menuntut Google karena melakukan pelanggaran hak cipta pada penghujung 2005 sehubungan dengan rencana perusahaan itu untuk memindai dan menyalin jutaan buku dari koleksi perpustakaan --banyak di antaranya masih memiliki hak cipta.

Penyelesaian tersebut akan memberi para penulis dan penerbit yang buku dengan hak ciptanya dipindai tanpa izin uang sebesar 45 juta dolar AS.

Satuan penentang penggabungan industri di Departemen Kehakiman pada April mengumumkan badan itu sedang meneliti penyelesaian tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009