Jakarta (ANTARA) - Tokyo Tower, salah satu tempat wisata di ibu kota Jepang, dibuka lagi, Kamis, setelah dua bulan ditutup sebagai langkah menekan penyebaran virus corona.
Menara setinggi 333 meter itu ditutup pada 8 April, sehari setelah pemerintah mengumumkan keadaan darurat atas pandemi virus corona, meski sebagian toko di menara kembali beroperasi pada 14 Mei.
Lampu di menara tersebut akan dinyalakan dalam warna-warna berbeda sejak matahari terbenam hingga tengah malam hari ini, sebagai simbol harapan bangkitnya lagi bisnis wisata di Tokyo, seperti dilansir Kyodo.
Tokyo Tower.Co telah menerapkan langkah pencegahan infeksi virus, termasuk pemeriksaan temperatur pengunjung, pelindung wajah untuk staf dan penanda di lantai agar pengunjung bisa menjaga jarak satu sama lain saat melihat pemandangan dari lantai observasi setinggi 150 meter dari permukaan tanah.
Setiap pengunjung yang suhu tubuhnya di atas 37,5 tak boleh masuk, dan jumlah orang yang bisa menaiki elevator maksimal empat orang dalam satu waktu.
Menara ini juga membuka akses 600 anak tangga dek utama, jadi pengunjung yang berdiam diri di rumah selama pandemi bisa berolahraga.
"Saya biasanya naik tangga ke dek observasi sebulan sekali sebelum ditutup. Saya senang bisa menaikinya lagi," kata Yuji Yokoyama (59), pekerja restoran dari Saitama, utara Tokyo, salah satu dari puluhan orang yang menunggu menara dibuka pada pukul 9 pagi.
Baca juga: Universal Studios Orlando, AS buka kembali awal Juni
Baca juga: Maskapai penerbangan ini tiadakan kursi tengah
Baca juga: Pulih dari corona, situs-situs wisata di China dipadati pengunjung
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020