Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi, naik tajam hingga di bawah angka Rp10.000 per dolar akibat aksi beli rupiah oleh pelaku asing melihat membaiknya bursa dunia yang berimbas pada bursa regional.
Pelaku lokal dan asing membeli saham dengan menukarkan dolarnya di pasar, sehingga mendorong nilai tukar Indonesia naik tajam, meski sentimen di pasar internal lesu, kata Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik menjadi Rp9.960-Rp9.975 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp10.045-Rp10.055 atau naik 85 poin.
Sinaga mengatakan, kenaikan rupiah ini sebenarnya hanya karena kondisi emosional pelaku melihat bursa dunia sepanjang pekan lalu menguat yang diperkirakan akan terjadi lagi pada pekan ini.
Rupiah sebenarnya sedang mencari keseimbangan baru sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah pada level Rp10.000 per dolar, ucapnya.
Ditanya apakah rupiah akan bisa mencapai angka Rp9.500 per dolar, menurut dia, "Kita lihat saja apakah rally bursa dunia itu akan berlanjut. Saya kira ini hanya merupakan over optimis saja, kalau melihat aksi bermain pelaku asing tidak segencar dari sebelumnya."
Ia mengatakan, indikator ekonomi AS seperti membaiknya pendapatan korporat AS dan makin ramai bursa global menunjukkan ekonomi AS makin membaik.
Namun itu baru merupakan pemulihan saja, pemulihan ekonomi global mungkin akan terjadi pada tahun 2010, katanya.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009