Tokyo (ANTARA News/AFP) - Harga saham Jepang dibuka menguat pada Senin, dengan indeks acuan Nikkei-225 naik 151,37 poin, atau 1,48 persen, menjadi 10.389,57 dalam menit-menit pertama perdagangan, menyusul kenaikan di Wall Street, kata para dealer.
Wall Street melonjak pada akhir pekan lalu terangkat sebuah rekor kenaikan penjualan "existing-home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan Home Resales/rumah bekas -red.) pada Juli dan komentar Gubernur Federal Reserve AS, Ben Bernanke bahwa prospek pemulihan global "tampil baik."
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 155,68 poin (1,67 persen) menjadi 9.505,73 pada penutupan perdagangan.
Indeks komposit saham teknologi berat Nasdaq terangkat 31,68 poin (1,59 persen) ke 2.020,90 dan indeks Standard & Poor`s 500 naik 18,72 poin (1,86 persen) ke awal penutupan 1,026.09.
Saham-saham dibuka sedikit menguat, memperpanjang tiga hari kenaikannya, kemudian melonjak setelah National Association of Realtors (asosiasi makelar perumahan nasional) melaporkan penjualan existing-home membumbung pada bulan Juli, menetapkan kenaikan empat bulan berturut-turut, untuk pertama kalinya dalam lima tahun.
Penjualan existing-home melonjak 7,2 persen pada Juli ke penyesuaian berkala tahunan sebesar 5,24 juta unit pada Juli, penjualan terbesar sejak data mulai dikompilasi pada 1999.
Penjualan tersebut melampaui rata-rata konsensus proyeksi penjualan 5,0 juta unit.
"Laporan yang lebih dari perkiraan telah mendorong aksi beli di pasar saham," ujar analis Briefing.com dalam catatan kepada kliennya.
"Laporan memberikan dukungan bahwa pasar perumahan mungkin telah bangkit dalam hal jumlah penjualan," kata mereka.
Ekonom mengatakan pemulihan bencana di sektor perumahan, setelah "gelembung" meledak tiga tahun lalu, adalah kunci untuk menarik ekonomi terbesar di dunia itu keluar dari resesi.
Gubernur Fed AS, Bernanke juga mengangkat semangat, mengatakan dalam sebuah pertemuan para bankir pusat di Jackson Hole, Wyoming, bahwa prospek global untuk pemulihan dari kemerosotan terburuk dalam enam dekade tampak bagus.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009