Kuala Kapuas, Kalteng (ANTARA News) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada tahun anggaran 2009 membangun sarana MCK (mandi, cuci, kakus) dan sarana air bersih di tujuh kecamatan dengan dana sebesar Rp2,9 miliar.
"Pembangunan fasilitas MCK dengan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ini bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Kapuas, Paulus K Manginte ST MT, di Kuala Kapuas, Minggu.
Kecamatan yang mendapat fasilitas itu yakni Kecamatan Kapuas Kuala, Kapuas Timur, Kapuas Hilir, Pulau Petak, Selat, Basarang dan Kecamatan Kapuas Barat.
Dia mengatakan pembangunan sarana MCK tersebut diharapkan dapat mengubah kebiasaan masyarakat untuk mandi, cuci, dan buang air besar di sembarang tempat seperti di pinggir sungai.
"Kami ingin mengubah kebiasaan masyarakat yang untuk mandi, cuci dan buang air besar masih memanfaatkan sungai yang rawan berbagai macam penyakit seperti diare," katanya.
Bangunan yang dibuat, katanya, didesain bagus dan dilengkapi dengan pompa air listrik untuk pemenuhan kebutuhan air supaya masyarakat dapat lebih sering memanfaatkan sarana itu.
Kendala yang dihadapi adalah ada beberapa lokasi yang tidak ada aliran listriknya sehingga pihaknya harus meminta kepada pihak PLN untuk penyambungan aliran listrik ke kawasan itu.
Kendala lain adalah masalah perawatan karena fasilitas yang bangun itu tidak memiliki penanggung jawab dalam perawatan, sehingga kalau dibiarkan rawan terjadi kerusakan.
"Masalah ini pemeliharaan ini sering kami jumpai di beberapa tempat, seyogyanya kepala desa atau ketua rukun tetangga dapat menjadi penanggung jawab perawatan fasilitas yang kami bangun ini," katanya.
Selain MCK, pihaknya juga membangun sarana air bersih berupa sumur pompa dalam, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Paulus mengatakan air yang dihasilkan dari sarana tersebut sudah memenuhi standar air yang layak di konsumsi sebagai air minum, namun harus dimasak terlebih dulu.
Untuk kebutuhan air bersih seperti air mandi, minum, dan mencuci, jumlah fasilitas air bersih yang dibangun itu belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan.
"Untuk itu perlu penambahan sarana air bersih khususnya di kawasan yang rawan krisis air bersih pada musim kemarau seperti saat ini," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009