Dumai (ANTARA News) - Hujan lebat yang mengguyur kota Dumai, Minggu, sejak pukul 17.00 hingga sekitar pukul 20.00 WIB telah mengakibatkan kota yang berada di pantai Timur Provinsi Riau itu banjir dengan kedalaman sekitar 50 centimeter sampai 1 meter.

"Hujan lebat sebentar saja banjir datang," ujar seorang warga Jl Kandis, Kecamatan Dumai Barat, Erly Juwita (46).

Saat ditemui dia sedang sibuk memindahkan barang peralatan rumah tangga miliknya ke tempat yang aman, sementara ketinggian air yang masuk ke rumahnya mencapai lutut orang dewasa.

Para tetangganya juga sibuk berbenah bahkan mereka juga tidak dapat menikmati buka bersama keluarga karena air yang deras masuk ke rumah.

Kesibukan mengantisipasi banjir juga terlihat di lakukan para warga di Jalan Kamboja, Kecamatan Dumai Timur.

Warga umumnya memindahkan peralatan rumah tangga ke tempat yang aman. Meja makan yang seharusnya dipenuhi hidangan berbuka telah berganti dengan kasur atau peralatan lainnya yang mudah terendam air.

"Hujan turun sangat lebat. Air yang masuk ke rumah selain air hujan juga air dari selokan yang menimbulkan bau busuk," ungkap Sarmin (34).

Ia mengatakan ketinggian air yang masuk ke rumahnya sekitar 70 centimeter, namun cepat menyusut begitu hujan reda. Walau air didalam rumahnya masih setengah betisnya namun ia ragu untuk menaikkan lagi barang-barang rumahnya yang telah diangkatnya ke tempat yang lebih tinggi seperti kursi sofa yang baru dibelinya tadi siang.

"Walau air mulai surut, namun tampaknya bakal hujan lagi. Biarlah barang-barang tetap seperti ini asalkan tidak terjangkau banjir," ujar ayah tiga anak itu.

Sementara itu dari pantauan ANTARA, hampir semua wilayah Kota Dumai tertutup banjir tidak hanya di pemukiman penduduk tetapi juga di jalan raya seperti di jalan Jendral Sudirman, Jl. Sultan Syarif Kasim, Jl. Kamboja, Jl. Ombak, Jl. Sukajadi depan Pasar Pulau Payung dan Jl. Sungai Teras.

Banyak kendaraan yang terjebak banjir baik kendaraan mobil maupun sepeda motr seperti di Jalan Sultan Syarif Kasim tepatnya di depan Bank Rakyat Indonesia (BRI) banyak mobil dan motor mogok karena terendam banjir.

Bahkan pertokoan yang banyak terdapat di sepanjang jalan Sultan Syarif Kasim Dumai juga terendam air, namun sejauh ini belum ada warga yang mengungsi.

Selain itu di Jalan Ombak tepatnya di Jembatan Sungai Dumai kendaraan yang melintas banyak yang terjebak dan mogok karena ketinggian air mencapai satu meter.

Seorang warga Jalan Pangkalan Sena, Andi Ali (51) berharap Pemerintah Kota memperhatikan drainase atau gorong-gorong yang tidak berfungsi atau tersumbat sehingga air tidak tergenang dan tidak masuk ke rumah pemukiman warga.

"Dumai ini kini makin gawat. Saat musim kemarau kabut asap dan hujan sebentar saja banjir yang datang. Jika saja pemerintah kota dapat menangani masalah kota ini dengan baik tidak susah masyarakatnya," ujar Andi Ali.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009