Kontrak emas turun 1,4 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.726,8 dolar AS per ounce
Chicago (ANTARA) - Harga emas melemah lagi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang penurunannya untuk hari ketiga berturut-turut ketika pelonggaran pembatasan virus corona di seluruh dunia memberi optimisme bahwa ekonomi global akan rebound.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun 1,4 dolar AS atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 1.726,8 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas jatuh lebih dari 1 persen ketika "lockdown" dilonggarkan
Emas berjangka turun tajam 29,9 dolar AS atau 1,72 persen menjadi 1.705,60 dolar AS per ounce pada Selasa (26/5/2020), setelah turun 8,20 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.726,40 dolar AS per ounce pada Senin (25/5/2020).
Para investor menjadi optimis karena indeks-indeks ekuitas Amerika Serikat naik pada Selasa (26/5/2020) dan juga pada Rabu pagi (27/5/2020), sebagai akibat dari pelonggaran penguncian COVID-19 di banyak negara bagian AS.
Lemahnya permintaan dari India dan China juga tidak mendukung emas.
Tahun ini, emas telah naik lebih dari 12 persen sejauh ini, dan para analis mengatakan lintasan keseluruhan logam mulia itu positif, didukung oleh suku bunga rendah dan ketidakpastian politik dan ekonomi global.
"Emas digunakan secara efisien untuk melindungi risiko dalam lingkungan suku bunga rendah karena peluang kerugian untuk menahannya rendah, kami perkirakan lingkungan yang menguntungkan akan terus berlanjut," kata Societe Generale dalam sebuah catatan, memperkirakan harga rata-rata 1.800 dolar AS per ounce di kuartal keempat, dikutip dari Xinhua.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 16,2 sen atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 17,757 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 4,8 dolar AS atau 0,55 persen, menjadi menetap pada 878,1 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas Antam anjlok Rp8.000/gram hari ini
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020