Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menyumbangkan sepasang gajah Sumatra untuk menambah koleksi Taman Indonesia di Parc Paradisio, Belgia.
Kedatangan sepasang gajah Sumatra itu menurut keterangan Departemen Luar Negeri di Jakata, Sabtu, disambut oleh Dubes RI Brussel, Nadjib Riphat Kesoema.
Sepasang gajah Sumatra, bernama "Valentino" (jantan berumur lima tahun) dan "Ani" (betina berumur empat tahun), nama yang diberikan oleh Ibu Ani Yudhoyono, menjadi koleksi langka yang unik bagi Taman Indonesia di Parc Paradisio, Belgia.
Di Parc Paradisio telah dibangun Taman Indonesia seluas 6,2 hektare, dan telah diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, 18 Mei lalu.
Taman Indonesia itu dilengkapi dengan koleksi lengkap pura Bali (Pura Agung Shanti Buwana) sebesar ukuran pura yang sesungguhnya berikut hamparan sawah ladang ala Ubud, rangkaian rumah adat Timor dari Nusa Tenggara, rumah Toraja dari Sulawesi Selatan, replika candi Borobudur dan Prambanan.
Taman itu menjadi jendela promosi pariwisata Indonesia yang permanen di jantung Eropa.
"Sepasang gajah Sumatra ini merupakan kado istimewa, bagi 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Belgia, sekaligus pertama kalinya, melalui program `breeding loan` gajah Sumatra secara formal kita tempatkan di Belgia, jantung Uni-Eropa," kata Nadjib Riphat Kesoema.
Ia mengatakan bahwa sepasang gajah Sumatra itu akan tetap menjadi milik Indonesia, sekalipun dikelola dalam program "breeding loan", sehingga aset budaya dan aset promosi Indonesia di Belgia itu menjadi ikon keindonesiaan yang permanen di Eropa.
Sepasang Gajah Sumatra (Elephas Sumatran Maximus) dari Indonesia tiba itu di Belgia, tepat 17 Agustus 2009 yang diikuti dengan pengenaan pakaian adat Indonesia (Lampung) pada ikon patung Mannekin Pis di kota Brussel pada 18 Agustus.
Rangkaian perayaan HUT ke-64 Kemerdekaan RI itu diikuti oleh promosi budaya dan pariwisata Indonesia.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009