Gorontalo (ANTARA News) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Gorontalo, meminta maaf kepada masyarakat, atas insiden pemadaman listrik, yang terjadi saat pelaksanaan ibadah salat tarawih pertama, pada Jumat malam (21/8) kemarin.
"Insiden itu terjadi di luar kemauan kami," Kata Manager PLN, Arifin Akuba kepada ANTARA, Sabtu malam.
Pihaknya terpaksa memadamkan listrik pada sebagian wilayah Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo selama hampir dua jam, karena adanya sejumlah pohon yang tumbang, akibat terpaan angin, sehingga menganggu jaringan listrik.
"Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," Ujarnya.
Sebelumnya, untuk mengantisipasi pemadaman listrik pada Ramadhan kali ini, pihaknya bersama pemerintah provinsi Gorontalo, telah mengupayakan penambahan mesin pembangkit tenaga diesel (PLTD), yang berkekuatan 5 Mega Watt.
Saat itu, pihaknya bahkan menjamin bahwa tidak akan ada lagi pemadaman listrik bergilir maupun mendadak, mulai satu Agustus yang lalu.
Namun menurutnya, pemadaman listrik kembali tidak bisa dihindari, akibat rusaknya mesin PLTD lainnya, yang memang sudah tua dan beroperasi selama puluhan tahun.
Hal itu diperparah dengan besarnya beban puncak pemakaia listrik, yang saat ini mencapai 33 Mega watt, padahal mesin PLTD milik PLN hanya berkekuatan 26 Mega watt.
"Kami selalu tambal sulam dalam menangani krisis listrik ini, namun mudah-mudahan insiden in itidak terulang kembali," kata Arifin berharap.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009