London (ANTARA News/AFP) - Narapidana pelaku pemboman Lockerbie Abdelbaset Ali Mohmet al-Megrahi mengatakan dia akan menunjukkan bukti bahwa dia menderita akibat kegagalan pengadilan, dalam wawancara dengan surat kabar The Times Sabtu.

Dalam wawancara yang diselenggarakan di rumah keluarganya di Tripoli, Megrahi menegaskan kembali bahwa dia tidak bersalah, kata harian itu.

Dia membantah kesan bahwa Skotlandia atau pemerintah Inggris telah menekannya untuk mencabut upaya banding atas hukumannya, takut bahwa hal itu akan mengungkap kegagalan pengadilan, kata The Times.

"Kalau ada keadilan di Inggris saya tentu akan dibebaskan, atau hukuman akan dibatalkan karena itu membahayakan. Sebab terjadi kegagalan pengadilan," kata Megrahi.

The Times mengatakan, Megrahi berjanji sebelum dia meninggal, ia akan memberikan bukti baru melalui para pengacaranya di Skotlandia yang akan membebaskannya dari tuduhan.

"Pesan saya kepada masyarakat Inggris dan Skotlandia adalah bahwa saya akan mengungkap fakta, dan minta kepada mereka agar menghakiminya," katanya, seraya menolak untuk menjelaskannya.

Dia mengatakan, dia mencabut bandingnya untuk meningkatkan peluangnya dibebaskan sebelum dia meninggal. Megrahi menderita kanker.

Ditanya siapa yang melakukan pemboman Desember 1988 terhadap Penerbangan 103 Pan Am di atas kota Skotlandia, Lockerbie, dia menjawab: "Itu adalah pertanyaan yang sangat bagus, namun saya bukan orang yang tepat untuk menjawabnya."

Dia menegaskan bahwa Libya bukan di balik serangan yang menewaskan 270 orang itu. Namun dia menolak adanya kesan bahwa negara-negara lain seperti Iran mungkin terlibat dalam serangan itu.

Megrahi mengatakan, dia memahami mengapa banyak keluarga korban marah atas kepulangannya ke Libya.

"Mereka benci kepada saya. Itu wajar mereka bersikap seperti ini," katanya.

"Mereka meyakini bahwa saya bersalah, padahal sebenarnya saya tidak bersalah. Suatu hari kebenaran itu tak bisa disembunyikan seperti sekarang. Kami punya pepatah Arab bahwa `kebenaran itu tak pernah mati.`

Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa Libya hendaknya menempatkan Megrahi dalam tahanan rumah, dan mengatakan bahwa kibaran bendera penyambutan di negaranya `sangat tidak bisa diterima.`

Namun Megrahi mengatakan: "Dia tahu saya sangat menderita. Anda tahu macam apa penyakit saya. Hanya ke rumah sakit untuk berobat lah saya pergi. Saya tidak tertarik untuk pergi ke mana-mana."

"Jangan khawatir Tuan Obama - ini hanya dalam tiga bulan."

Megrahi dijatuhi hukuman karena pemboman, serangan teror terburuk di dalam sejarah Inggris, pada tahun 2001, setelah pengadilan digelar di bawah hukum Skotlandia di Negeri Belanda.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009