Bagaimana PTPN akan menyiasati kelangkaan lahan pada komoditas tebu? Belum lagi masalah restrukturisasi utang korporasi, bagaimana roadmap nya? Apakah akan dibutuhkan Penyertaan Modal Negara (PMN), untuk kebutuhan apa?

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk memaparkan strateginya dalam menyiasati anjloknya harga komoditas selama hampir sepuluh tahun terakhir.

Deddy mendorong agar Komisi VI DPR RI segera menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan PTPN dan Kementerian BUMN untuk meminta penjelasan, termasuk masalah restrukturisasi PTPN.

“Apakah sawit dan karet akan difokuskan pada pengembangan industri hilir, atau masih akan berkutat pada masalah peningkatan produksi dan produktivitas? Apakah ada strategi baru dalam pengembangan komoditas pangan seperti gula, coklat, kopi, teh dan yang lainnya?,” kata Deddy lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

Selain itu, Deddy juga ingin mengetahui apakah PTPN akan mengembangkan produk akhir atau hanya akan bisnis seperti yang sedang berjalan.

“Bagaimana PTPN akan menyiasati kelangkaan lahan pada komoditas tebu? Belum lagi masalah restrukturisasi utang korporasi, bagaimana roadmap nya? Apakah akan dibutuhkan Penyertaan Modal Negara (PMN), untuk kebutuhan apa?” ujar Deddy.

Deddy juga menyoroti terkait restrukturisasi yang dilakukan di perusahaan plat merah tersebut, terlebih soal perombakan jajaran direksi PTPN dari rata-rata empat menjadi satu dalam skema kebutuhan korporasi dan tidak jelas visi yang akan dikembangkan BUMN.

“Perlu dijelaskan apakah sekarang semua menjadi satu entitas saja, yang artinya semua beban menjadi tanggung jawab holding,” kata Deddy.

Baca juga: Anggota DPR apresiasi Kementerian BUMN rombak PTPN

Baca juga: Restrukturisasi, Holding Perkebunan rampingkan jumlah direksi 13 PTPN

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020