Jakarta (ANTARA News) - Kemenangan Partai Demokrat dalam pemilu legislatif dan keberhasilan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pilpres Juli lalu ternyata sudah disiapkan sejak dua tahun lalu dengan membentuk tim khusus yang dinamakan tim Menegakkan Kebenaran dan Keadilan (MKK).
"Tim khusus ini dibentuk langsung oleh SBY pada awal tahun 2007, anggotanya juga dipilih sendiri oleh SBY dan bersifat sangat tertutup. Tidak ada anggota Partai Demokrat yang di luar tim ini yang tahu keberadaan tim ini," kata seorang anggota tim MKK yang tidak mau disebutkan namanya di Jakarta, Sabtu.
Menurut sumber itu, SBY membentuk tim ini sebagai think tank untuk menggodok kontra opini, memberi masukan kepada SBY dan menganalisa perkembangan politik termasuk melakukan loby-loby politik serta mendukung kerja Partai Demokrat terutama dalam penggalangan opini.
"Setelah dibentuk kami mengontrak rumah di jalan Panarukan Menteng sebagai markas. Di situ kami setiap hari berkumpul, bekerja keras untuk memenangkan Demokrat dan SBY secara sukarela. Inilah awal mula tim sukses SBY dan tetap eksis bekerja tanpa pamrih dan tak terendus media," katanya.
Dikatakannya, tim ini dipimpin oleh Seskab Sudi Silalahi dengan anggota antara lain Khoirin, Sardan Marbun, Ide Zakaria, Anas Urbaningrum, Andi Arief, Andi Malarangeng, Darwin Saleh, Ramadhan Pohan, Aam Sapulete, Heri Sebayang, Imelda dan Zaenal.
Setahun kemudian SBY menambah beberapa orang untuk bergabung yaitu Irvan Edison, Jali Yusuf, Taufik Rahzen dan Endu Sumarsono.
Menurut sumber itu, tim khusus ini selalu merancang kerjanya di markas Jalan Panarukan dan berkali-kali mereka dipanggil atau memberikan laporan kerja dan masukannya kepada SBY di rumah pribadi SBY Puri Cikeas Bogor.
"SBY tidak pernah ke markas Panarukan, kami yang sering dikumpulkan di Cikeas berkali-kali. Hebatnya kalau rapat di Cikeas ajudan pribadi presiden saja tidak boleh mendengar. Anggota MKK juga tidak ada yang TNI aktif," katanya.
Sumber itu mencontohkan satu tugas yang diberikan SBY untuk dikerjakan oleh tim MKK yaitu untuk menepis isu tentang kemiskinan yang gencar dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Hanura Wiranto saat kampanye pemilu legislatif beberapa waktu lalu serta pencapaian kinerja selama SBY menjabat sebagai presiden.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009