Jakarta (ANTARA news) - Pembangunan gerai-gerai pajak di beberapa pusat pertokoan atau mal di Jakarta diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) daerah ini.
"Pelayanan ini tidak hanya mempermudah akses tapi juga menyesuaikan dari kebutuhan wajib pajak," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ketika meresmikan gerai pajak di pusat pertokoan Senayan City, Jakarta, Jumat.
Gerai Pajak juga dibangun di tiga pusat perbelanjaan lainnya yakni gerai pajak di Mal Artha Gading, Mal Taman Palem, dan Pusat Grosir Cililitan (PGC).
Sejak dioperasikan pada April 2009, ketiga Gerai Pajak itu telah menyumbang perolehan pajak sampai bulan Juli sebesar Rp27,68 miliar.
Rinciannya, April Rp2,2 miliar, Mei Rp4,4 miliar, Juni Rp8,8 miliar dan Juli Rp9,8 miliar. Sedangkan sepanjang Agustus ini telah mencapai Rp11 miliar.
Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Reynalda Madjid mengatakan bahwa gerai pajak itu akan melayani pembayaran pajak langsung, mulai dari pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga Pajak Bea Peralihan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
"Gerai pajak ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan pajak sehingga menjadi lebih nyaman, aman, efisien, murah, dan cepat," katanya.
Ia menambahkan, dengan adanya gerai ini, masyarakat bisa membayar pajak langsung tanpa dibatasi wilayah administrasi karena telah didukung oleh jaringan perbankan.
Meskipun demikian, letaknya yang berada di pusat pertokoan membuat gerai pajak itu fokus terhadap pengurusan pajak hotel dan restoran di sekitarnya.
"Kepada wajib pajak, semoga layanan pajak seperti ini bisa memberikan kemudahan kepada anda. Kita tidak akan berhenti di sini. Era teknologi informasi memberikan peluang yang macam-macam," ujar gubernur.
Ke depannya, gerai pajak serupa akan dibangun juga di mal-mal yang lainnya untuk semakin mempermudah wajib pajak menyetorkan pajaknya.
"Segera kita kembangkan. Saya sekarang sedang membicarakannya dengan pemilik mal lainnya. Minggu depan kita mengadakan pertemuan untuk membahas lebih rinci di mal mana akan dibuka gerai lagi," kata Reynalda.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009