Tim Brasil, yang menempati posisi puncak dalam kualifikasi tiga pekan dengan sembilan kali menang secara beruntun dan tidak pernah kalah, menaklukkan Jerman dengan skor 25-15, 25-15, 25-16, yang merupakan kemenangan tiga kali beruntun di putaran final tersebut.
"Segala sesuatunya berjalan baik bagi kami, termasuk taktik, servis, pertahanan, dan blocking," kata kapten Brasil Danielle Lins.
"Ini sepenuhnya tim baru Olimpiade. Saya dan Natalia (Pereira) bukan pemain utama di Beijing dan delapan dari kami adalah pemain baru. Saya merasa tim baru ini semakin hari semakin baik," katanya.
Lima tim teratas setelah pertandingan kualifikasi tiga pekan dan tuan rumah Jepang berkompetisi di putaran final yang terdiri atas enam tim dengan sistem setengah kompetisi, dengan juara bertahan Brasil mengincar suatu rekor juara delapan kali.
Juara dunia Rusia membalas dendam atas kekalahan mereka di Ningbo tiga pekan lalu dengan mengalahkan peraih medali emas Olimpiade athena, China, 27-29, 25-16, 25-19, 25-13, sementara Jepang secara mengejutkan mengalahkan Belanda 25-22, 25-18, 25-22.
Tetapi, pelatih Rusia, Vladimir Kuzyutkin, merasa tidak senang.
"Saya merasa puas dengan kemenangan tersebut, tetapi kami tidak puas dengan penampilan kami. kami dapat bermain lebih baik dan kami harus bermain lebih baik daripada hari ini," kata Kuzyutkin.
"Kami menang bukan karena kami bermain baik, tetapi kami menang karena China bermain buruk," katanya.
Pelatih China Cai Bin mengatakan timnya berjuang keras menghadapi serangan Tatyana Kosheleva, pemain yang mencetak poin terbanyak dengan 30 poin.
"Para pemain kami sudah kelelahan setelah pertandingan kualifikasi selama tiga pekan, sementara tingkat tim-tim papan atas kini sangat tipis. Saya tidak yakin kami dapat mengalahkan tim-tim papan atas itu sekarang ini. Pengalaman tim yang membuat beda," katanya.
Putaran final tersebut akan berakhir hari Minggu, dengan tim yang menduduki posisi teratas akan menjadi juara.
Brasil memimpin grupnya dengan rekor 100 persen, satu poin di atas Rusia dan Belanda.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009