Kuningan (ANTARA News) - Iwan Hardiansyah (27), warga Blok Kliwon Rt07/01 Desa Cibingbin, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, jabar,  akhirnya dipulangkan setelah sempat ditangkap dan diperiksa oleh jajaran Densus 88 karena diduga terlibat jaringan terorisme.

Berdasarkan penuturan Iwan, di Desanya, Jumat, dia dipulangkan karena hasil pemeriksaan dirinya dinyatakan tidak terlibat terorisme.

Kepulangan Iwan ke kampungnya Jumat, sekitar pukul 09.00 WIB mendapat sambutan hangat tetangga kontrakkannya.

Beberapa warga dan kerabat Iwan tampak berbondong-bondong mendatangi kontrakkannya untuk mengucapkan selamat.

"Kami bersukur karena Iwan tidak terlibat jaringan terorisme. Ini membuktikan desa kami terbebas dari kejahatan terorisme," ujar Dadi salah satu tetangga Iwan.

Bahkan pembebasan Iwan tersebut sampai diumumkan menjelang Shalat Jumat melalui pengeras suara masjid yang menjelaskan ketidakterlibatan Iwan dengan jaringan terorisme sekaligus membersihkan kembali nama baik desa yang sempat tercemar.

Iwan yang diberi kesempatan menyampaikan perasaan dan pengalamannya selama diperiksa Densus 88 hanya menyatakan bahagia dan bersyukur karena bisa kembali bebas dan memastikan dirinya tidak terlibat terorisme.

"Alhamdulillah saya dinyatakan bebas dari tuduhan sebagai anggota jaringan terorisme. Sebagai buktinya, saya punya surat putusan dari jajaran Mabes Polri yang menyatakan saya tidak terlibat," ujar Iwan singkat.

Iwan enggan memberikan keterangan atau menceritakan pengalamannya selama dalam pemeriksaan.

Iwan mengaku pernah kenal dengan beberapa anggota jaringan Noordin M Top seperti Syaefuddin Juhri bin Djaelani Irsyad yang hingga sekarang masih buron.

"Saya pernah berkunjung dan bermain ke rumah Syaefuddin. Tapi sekarang saya tidak tahu dimana dia," ujarnya.

Selepas pembebasannya ini, Iwan menuturkan berencana akan kembali menjalankan bisnisnya membuka toko buku dan warung internet (Warnet) yang sempat terhenti.

Iwan ditangkap jajaran Densus 88 pada hari Sabtu (15/8) sekitar pukul 06.00 WIB di rumah kontrakan yang digunakan sebagai toko buku.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009