Pada saat memasuki kemarau saat ini suhu udara di Aceh berkisar 31 hingga 33 derajat Celsius. Meningkatnya suhu karena pengaruh matahari di garis ekuator atau disebut zona ekuatorial

Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Aceh kini memasuki musim kemarau dengan suhu udara berkisar antara 31 hingga 33 derajat Celsius.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meterologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Zakaria Ahmad yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu mengatakan kendati memasuki musim kemarau, namun hujan juga terjadi di beberapa wilayah Aceh.

"Sebenarnya musim kemarau sudah berlangsung di Aceh sejak akhir Februari lalu, namun karena ada perubahan cuaca maka sejak dua bulan terakhir sering terjadi hujan," katanya.

Pada saat memasuki kemarau saat ini, kata dia, suhu udara di Aceh berkisar 31 hingga 33 derajat Celsius. Meningkatnya suhu tersebut karena pengaruh matahari di garis ekuator atau disebut zona ekuatorial.

"Sedangkan hujan di musim kemarau ini juga terjadi dengan intensitas ringan. Wilayah hujan tidak merata, namun sering terjadi di wilayah barat selatan Aceh," katanya.

Menyangkut prakiraan cuaca di wilayah Aceh hingga tiga hari ke depan, ia menyebutkan angin dengan kecepatan rata-rata lima hingga 30 kilometer per jam atau masuk dalam kategori sedang.

Kendati masuk kategori sedang dampaknya terjadi pada gelombang laut. Gelombang laut di perairan utara Pulau Weh, Sabang, berkisar dua hingga tiga meter.

"Tinggi gelombang serupa juga terjadi di perairan barat selatan Aceh, mulai Aceh Jaya hingga Aceh Singkil. Gelombang tinggi ini patut diwaspadai nelayan maupun jasa pelayaran," kata Zakaria Ahmad.

Sedangkan tinggi gelombang di perairan Sabang-Banda Aceh berkisar satu hingga 2,5 meter. Kemudian, tinggi gelombang di perairan utara Selat Malaka, antara Pidie dan Pidie Jaya berkisar dua hingga tiga meter.

Sementara, tinggi gelombang di perairan utara timur Aceh, mulai Kabupaten Bireuen hingga Aceh Timur, berkisar setengah meter hingga 1,5 meter.

"Kami mengimbau nelayan maupun operator pelayaran diminta tetap mengikuti perkembangan prakiraan cuaca BMKG serta melihat kondisi di lapangan," demikian Zakaria Ahmad.

Baca juga: BMKG : 12 titik panas berada di Aceh

Baca juga: Tujuh titik panas terpantau di Nias Selatan-Sumut, sebut BMKG

Baca juga: Dua ada di Riau, BMKG deteksi ada 16 titik panas di Pulau Sumatera

Baca juga: BBTMC: Titik panas tetap muncul di tengah pandemi COVID-19

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020