Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Tbk menunggu kejelasan proyek pengembangan gas Senoro di Sulawesi Tengah (Sulteng) sebelum mendanai mega proyek tersebut.
"Kalau sudah jelas, baru kami akan lanjutkan komitmen membiayai Senoro," kata Direktur Corporate Banking Mandiri Riswinandi di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pihaknya akan mengkaji lebih dalam setelah diketahui status proyek tersebut secara detail.
Bank Mandiri telah menyatakan komitmennya menyediakan dana senilai Rp10 triliun buat membiayai proyek Senoro.
Komitmen tersebut juga telah disampaikan melalui surat Dirut Bank Mandiri Agus Martowardoyo kepada Wapres Jusuf Kalla.
Riswinandi menambahkan, pihaknya juga siap menjadi "lead arranger" bagi bank lain yang bergabung membiayai proyek gas tersebut.
Rapat kabinet terbatas yang dipimpin Wapres Jusuf Kalla pada 3 Juni 2009 telah memutuskan seluruh gas Senoro buat domestik.
Namun, permasalahan muncul akibat keputusan gas Senoro buat domestik tersebut yakni harga gas dan pembiayaan hulu hingga hilir proyek tersebut yang cukup tinggi.
Harga keekonomian gas Senoro sampai di Jawa diperkirakan akan mencapai 12 dolar per MMBTU atau jauh lebih tinggi dari harga gas domestik yang kini sekitar enam dolar AS per MMBTU.
Sedang, pembiayaan proyek Senoro juga cukup tinggi diperkirakan mencapai 3,7 miliar dolar AS yang terdiri dari dua miliar dolar AS berupa pembangunan kilang LNG dan 1,7 miliar dolar AS buat kegiatan hulu yakni kegiatan pengeboran gasnya.
Pemerintah saat ini tengah memfasilitasi pertemuan antara antara produsen Senoro yakni PT Pertamina EP dan PT Medco EP Indonesia dan calon konsumen domestik yakni PT PLN, PT PGN Tbk, dan sejumlah pabrik pupuk.
Sebagai fasilitator sudah ditunjuk yakni Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Legowo dan Dirjen Agro, Industri, dan Kimia Departemen Perindustrian Benny Wahyudi.
Kedua fasilitator akan melaporkan hasilnya kepada Menteri ESDM dalam dua minggu ke depan, sebelum disampaikan ke presiden dan wakil presiden.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009