Miran Shah, Pakistan, (ANTARA News) - Serangan rudal yang diduga dilakukan oleh Amerika Serikat Jumat pagi menewaskan sedikitnya sembilan orang di satu daerah suku perbatasan Pakistan baratlaut, yang dikenal sebagai tempat persembunyian Taliban, kata para pejabat.

"Sebuah rudal menghantam satu rumah pada pukul 03:50 waktu setempat. Itu adalah serangan pesawat tak berawak. Rudal tersebut ditargetkan pada sebuah rumah di Dendey Darpa Khel," kata seorang perwira keamanan Pakistan kepada AFP.

Rumah tersebut rusak berat dan sejauh ini sembilan jasad telah ditemukan, kata perwira keamanan tersebut.

Penduduk sekitar mengatakan, kelompok garis keras mengepung pekarangan rumah itu dan sebuah traktor digunakan untuk menyingkirkan reruntuhan.

Pejabat keamanan lainnya membenarkan adanya serangan dekat perbatasan Afghanistan, namun tidak menyebutkan jumlah korban.

Penduduk Miran Shah, kita besar di Waziristan utara, mengatakan mereka mendengar suara keras yang diikuti dengan pecahnya jendela, dan menghempaskan pintu-pintu di kota.

Dandey Darpa Khel dikenal sebagai tempat persembunyian milik seorang pemimpin Taliban Afghanistan, Jalaluddin Haqqani, dan telah dihantam dalam serangan rudal pada Oktober lalu yang menewaskan 11 orang.

Di tempat tersebut juga berada perkantoran ketua Taliban Pakistan Baitullah Mehsud, yang dilaporkan tewas dalam serangan rudal pesawat tak berawak pada 5 Agustus, di tetangganya Waziristan Selatan.

Tak lama setelah serangan rudal, kelompok garis keras melepaskan tembakan ke arah pos pemeriksaan militer di dekat Miran Shah, kata penduduk dan para pejabat setempat.

Penembakan terus berlangsung beberapa saat dan pasukan keamanan membalasnya, namun tidak segera jelas apakah ada korban yang jatuh dalam baku tembak tersebut, kata seorang pejabat.

Militer AS menyatakan tak memerintahkan serangan pesawat tak berawak, namun angkatan bersenjatanya dan Badan Intelijen Pusat (CIA) sedang melakukan operasi di Afghanistan.

Pakistan pada akhir April lalu melancarkan serangan militer terhadap Taliban di baratlaut, dengan target para pemberontak di distrik lembah Swat, Buner dan Lower Dir setelah kelompok garis keras maju mendekati ibukota Islamabad.

Bulan lalu, pihak militer mengaku telah membersihkan daerah itu dari ancaman Taliban, dan berikrar akan memberi perhatian pada sabuk suku pegunungan di sepanjang perbatasan, di mana Mehsud dan Tehreek-e-Taliban Pakistan telah bercokol sejak 2007.

Para pejabat Pakistan dan AS menuduh Mahsud adalah dalang dari pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto pada 2007, dan serangan-serangan kejam lainnya yang telah menewaskan ratusan orang di sini selama dua tahun terakhir.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009