Islamabad (ANTARA News/AFP) - Militer Pakistan menyatakan, Kamis, sekitar 60 militan menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Lembah Swat, Pakistan baratlaut, dimana pemerintah mengklaim telah membasmi Taliban.

Kelompok gerilyawan yang menyerah itu mencakup seorang komandan militan yang memiliki hubungan dengan penglima perang Taliban Swat yang diburu, Maulana Fazlullah, kata militer dalam pernyataan kepada pers.

"Komandan Tehreek-e-Taliban Pakistan, Khurshid -- seorang sekutu dekat Fazlullah -- bersama 60 orang lain, menyerahkan diri dengan sukarela" kepada seorang kepala pemerintah daerah di kota Mingora, kata pernyataan itu.

Sementara itu, dalam sebuah operasi penyergapan, dua militan tewas di Swat, kata militer dalam pernyataan itu.

Pakistan mengklaim kemenangan dalam ofensif di Swat, namun Fazlullah masih bebas berkeliaran dan bentrokan-bentrokan terus berlangsung. Hal itu meningkatkan kekhawtiran bahwa Taliban menyatukan diri lagi di kawasan pegunungan itu, sebuah taktik yang mereka gunakan setelah ofensif-ofensif serupa.

Daerah suku Pakistan, khususnya Lembah Swat, dilanda konflik antara pasukan pemerintah dan militan Taliban dalam beberapa waktu terakhir ini.

Militer Pakistan meluncurkan ofensif setelah Taliban bergerak maju dari Swat ke Buner, ke arah selatan lagi menuju ibukota Pakistan, Islamabad, setelah Washington menyebut kelompok itu sebagai ancaman bagi keberadaan Pakistan, negara yang bersenjatakan nuklir.

Pakistan menyatakan, lebih dari 1.900 militan dan 170 personel keamanan tewas, namun jumlah kematian itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen.

AS mendukung ofensif militer Pakistan terhadap Taliban di Lembah Swat dan daerah-daerah baratlaut sekitarnya, yang diluncurkan pada akhir April setelah serangan-serangan sebelumnya yang menterlantarkan 1,9 juta orang.

Ofensif militer diluncurkan di distrik-distrik Lower Dir pada 26 April, Buner pada 28 April dan Swat pada 8 Mei. Ofensif itu mendapat dukungan dari AS, yang menempatkan Pakistan pada pusat strateginya untuk memerangi Al-Qaeda.

Swat dulu merupakan daerah dengan pemandangan indah yang menjadi tempat tujuan wisata namun kemudian menjadi markas kelompok Taliban.

Perjanjian yang kontroversial antara pemerintah dan ulama garis keras pro-Taliban untuk memberlakukan hukum Islam di sebuah kawasan di Pakistan baratlaut yang berpenduduk tiga juta orang seharusnya mengakhiri pemberontakan Taliban yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani mendesak rakyat Pakistan bersatu melawan kelompok ekstrim, yang menurutnya mengancam kedaulatan negara itu dan yang melanggar perjanjian perdamaian tersebut dengan melancarkan serangan-serangan.

Para pejabat PBB mengatakan, sekitar 2,4 juta orang mengungsi akibat pertempuran itu -- sebuah eksodus yang menurut kelompok-kelompok hak asasi merupakan perpindahan terbesar penduduk di Pakistan sejak negara itu terpisah dari India pada 1947.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009