Yogyakarta (ANTARA News) - Wakil presiden terpilih Boediono menyambut bulan suci Ramadhan dengan berziarah (nyadran) di makam keluarga di Dusun Singosaren, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis.

Boediono dan istri Ny Herawati beserta keluarga, yang datang dengan pengawalan cukup ketat, berada di makam desa itu sekitar 15 menit untuk mendoakan keluarga dan kerabat yang telah meninggal dunia dan menaburkan bunga di atas makam keluarga dan kerabatnya.

Usai berdoa dan tabur bunga, Boediono beserta keluarga langsung keluar dari kompleks pemakaman. Saat keluar, Boediono dan Ny Herawati sempat bersalaman dan berbincang sebentar dengan sejumlah warga yang telah menunggu di sekitar makam.

Selanjutnya, pasangan presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu meninggalkan lokasi menggunakan dua mobil dengan pengawalan pasukan pengamanan presiden (paspampres) serta aparat kepolisian.

Menurut kakak ipar Boediono, Ny Khuzairi, kegiatan "nyadran" sejak dulu sering dilakukan oleh keluarga besar Boediono di makam tersebut. Di kompleks pemakaman desa itu dimakamkan kakak Boediono, Ahmad Khuzairi dan delapan kerabat.

"Setiap tahun menjelang bulan puasa, keluarga besar kami selalu ziarah di makam tersebut," katanya.

Sebelum ziarah Boediono melayat tetangga satu kompleks perumahan di Sawitsari, Condongcatur, Sleman, DIY, yakni Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prof Dr Dibyo Prabowo yang meninggal dunia karena sakit.

Boediono dan istri yang datang dari Jakarta langsung menuju kediamannya terlebih dulu sebelum melayat. Beberapa saat kemudian Boediono dan istri melayat ke rumah duka Prof Dibyo Prabowo yang berjarak sekitar 200 meter dari kediamannya dengan berjalan.

Usai melayat Boediono dan istri kembali ke kediamannya. Paspampres dan polisi mengawal cukup ketat Boediono dan istri. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009