"Tiga peristiwa sekaligus itu adalah Tingalan Jumenengan Sinuhun Pakoe Boewono XIII , HUT ke-64 Kemerdekaan Republik Indonesia, dan Ramadhan," kata Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Surakarta, KRA Winarno Kusumo di Solo, Rabu.
Dia mengatakan, pertunjukan wayang orang yang bertajuk "Begawan Sabdawala" akan digelar di Pagelaran Sasana Sewaka, Keraton Surakarta, Kota Solo, Jawa Tengah.
"Berbeda dengan prosesi Tingalan Jumenengan Sinuhun Pakoe Boewono XIII, masyarakat umum diperbolehkan menyaksikan acara yang diselenggarakan di dalam keraton tersebut," katanya.
Bersamaannya momen tersebut dengan perayaan HUT ke-64 RI dan perayaan menjelang bulan suci Ramadhan, menurutnya, menjadi salah satu alasan terbukanya acara tersebut untuk disaksikan masyarakat umum.
Mengenai pelaksanaan pertunjukan wayang yang disutradarai Kis Slamet itu, kata dia, terdapat sekitar 120 seniman yang akan tampil dalam pertunjukan tersebut.
Sementara itu, ketua panitia acara tersebut, Hari Sulistyono mengatakan, pertunjukan wayang orang "Begawan Sabdawala" menceritakan tentang perjuangan Petruk dalam merebut Kerajaan Amarta yang dikuasai Kurawa.
"Perjuangan Petruk tersebut dilatarbelakangi karena Kurawa bertindak semena-mena kepada masyarakat Amarta setelah menyingkirkan Pandawa dari Kerajaan tersebut," katanya.
Untuk dapat merebut Kerajaan Amarta, kata Winarno, Petruk diberi kekuatan oleh Dewa dan berubah menjadi Begawan Sabdawala.
"Cerita tersebut dipilih sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia. Inti dari cerita tersebut adalah mengenai pemberdayaan rakyat kecil yang dilakukan Petruk dengan mendorong bangunnya ekonomi kerakyatan," kata Hari Sulistyono. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009