Tegucigalpa, (ANTARA News) - Rezim di Honduras yang didukung militer memberi waktu kepada para diplomat Argentina sampai Jumat untuk meninggalkan negara itu.
Ini merupakan peningkatan terakhir sengketa politik saling-balas antara kedua negara.
Kementerian Luar Negeri Honduras Rabu mengatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan para diplomat Argentina meninggalkan negara itu Jumat meskipun Buenos Aires memperingatkan bahwa pihaknya tidak berniat menarik perwakilannya.
Tindakan itu merupakan `balasan` terhadap keputusan Argentina mengusir para diplomat Honduras di Buenos Aires, kata Kementerian Luar Negeri.
Honduras Selasa memutus hubungan diplomatiknya dengan Argentina, yang berusaha keras mendesakkan bagi kembalinya Presiden Manuel Zelaya yang ditumbangkan.
Menteri Luar Negeri Argentina, Jorge Taiana - yang adalah bagian dari delegasi dari Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) yang tak lama lagi akan berkunjung ke Honduras - sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa negara-negara lain juga akan membantu untuk memecahkan krisis politik di negara Amerika Tengah yang miskin itu.
Rabu lalu, pemerintah sementara Honduras yang dipimpin Roberto Micheletti, yang mengambil alih kekuasaan dalam kudeta 28 Juni lalu, juga mengeluarkan penolakan yang diperbarui atas rencana kembalinya Zelaya ke tampuk kekuasaan.
Ini adalah bagian dari usulan-usulan yang disusun oleh Presiden Kosta Rika Oscar Arias.
"Kembalinya Don Manuel Zelaya tanpa syarat sebagai presiden republik ini ... adalah tak pernah dirundingkan," kata Kepala Menteri Kabinet Micheletti, Rafael Pineda Ponce, kepada media setempat, demikian dikutip dari AFP.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009