Tokyo, (ANTARA News) - Pihak oposisi Jepang dari Partai Demokrat berpeluang memenangkan 300 kursi dari 480 kursi majelis rendah yang diperebutkan dalam pemilihan anggota parlemen pada 30 Agustus,diperkirakan bakal mengalahkan partai konservatif yang telah memimpin selama hampir setengah abad, kata sebuah harian pada Kamis.

Namun survei harian Asahi juga mengatakan sekitar 30 hingga 40 persen pemilih untuk pemilu daerah belum menyatakan pilihan, sementara 25 persen pemilih lainnya masih ada kemungkinan mengubah pilihan, sehingga hasil pemilu dapat berubah total di hari-hari terakhir pemilu, demikian dikutip dari Reuters.

Jajak pendapat sebelumnya menunjukkan Partai Demokrat mendapat mendahului Partai Demokrat Liberal (LDP), menambah peluang bahwa LDP yang dekat dengan kalangan bisnis akan kehilangan kekuasaan hanya dalam kali kedua dalam sejarah 54 tahun berkuasa di pemerintahan.

Pemimpin Partai Demokrat Yukio Hatoyama, yang berpeluang menjadi perdana menteri, telah berikrar untuk meningkatkan perekonomian dengan menganggarkan lebih banyak dana bagi para konsumen dengan mengurangi kenaikan 5 persen pajak penjualan selama empat tahun dan menerapkan pendirian diplomatik mengurangi hubungan dengan sekutu pemimpin keamanan dunia Amerika Serikat.

Kemenangan Partai Demokrat yang padu akan mengakhiri kunci kekuasaan di parlemen, dimana partai tersebut serta sekutu-sekutunya kurang memiliki kendali atas anggota dewan -- satu harapan pasar finansial kemungkinan mendapat sambutan baik untuk memperbaiki pembuatan kebijakan karena resesi yang melanda Jepang.

Namun beberapa pelaku pasar mengkhawatirkan bahwa partai rencana pengeluaran Demokrat yang ambisius akan menambah tingkat hutang publik yang telah meningkat dan mendorong tingkat suku bunga tinggi dalam jangka panjang.

Survei harian Asahi menunjukkan LDP, yang memiliki 300 kursi menjelang pemilihan, dapat melihat keberadaannya telah terbagi dua di majelis rendah yang memiliki pengaruh kuat, sementara mitra mereka yang masih baru dalam pemerintahan partai New Komeito, kemungkinan mendapat sekitar 31 kursi.

Para ahli mengatakan perkiraaan hasil dari pemilu dipersulit oleh sistem pemilihan Jepang, dimana 300 kursi tersebut adalah dari partai yang menguasai semua jumlah kursi dari satu anggota distrik.

Sementara sisa 180 kursi diperoleh dari blok-blok perwakilan yang mendapat banyak kursi proporsional dimana pemilih menggunakan satu surat suara untuk satu partai.

Pemimpin Junichiro Koizumi yang populer atas kemenangan besar LDP pada 2005 dalam satu podium menjanjikan reformasi pasar yang lebih mendukung para pelaku di bidang tersebut.

Namun dukungan dari partai menurun saat dua penggantinya masing-masing keluar setelah kurang dari setahun dan Perdana Menteri incumbent Taro Aso muncul di bawah tekanan dalam serangkaian kesalahan sera kebijakan yang berubah-ubah.

Partai Demokrat dan dua partai kecil sekutunya sebelumnya berhasil menanamkan pengaruh di majelis tinggi pada 2007, yang memungkinkan mereka untuk menahan pembuatan undang-undang dan menciptakan kebijakan mati saat Jepang berupaya keluar dari gejolak permasalahan yang semakin dalam karena penyusutan populasi penduduk, penduduk lansia, dan krisis finansial global.

Aso menekankan keberhasilan paket stimulus perekonomian LDP untuk membantu Jepang menyelesaikan krisis finansial global dan mencoba menjatuhkan Demokrat sebagai partai lemah dalam kebijakan keamanan dan tidak bertanggung jawab dalam permasalahan keuangan.

Namun para analis mengatakan bahwa berita pada Senin bahwa kembalinya pertumbuhan perekonomian Jepang pada caturwulan kedua berpeluang kecil untuk menyelamatkan LDP, meski tokoh-tokoh tersebut menyatakan akhir resesi terpanjang di negara tersebut sejak Perang Dunia ke dua.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009