New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak melonjak pada Rabu waktu setempat, setelah persediaan minyak mentah AS jatuh yang mengindikasikan permintaan kuat di negara konsumen energi terbesar dunia.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September, melonjal 3,23 dolar AS menjadi ditutup pada 72,42 dolar AS.
Kontrak telah "rebound" (berbalik naik) 5,67 dolar AS selama dua hari.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober melompat 2,22 dolar AS menjadi 74,59 dolar AS.
Para dealer mengatakan, data persediaan minyak AS terbaru telah mengangkatt harga yang sebelumnya sempat jatuh di bawah 69 dolar AS di New York karena pedagang gelisah setelah terjadi penurunan besar di pasar saham global.
Departemen Energi AS (DOE) Rabu mengumumkan, bahwa persediaan minyak mentah Amerika jatuh 8,4 juta barel pekan lalu, menghentikan kenaikan yang telang berlangsung selama tiga pekan.
Hal ini mengejutkan pedagang, karena pasar memperkirakan untuk meningkat 1,5 juta barel.
Itu "sangat, sangat besar menarik minyak mentah dan menarik perhatian persediaan bensin," ujar Bart Melek dari BMO Capital Markets.
"Kami memang melihat peningkatan dari total sisi permintaan distilasi, mengindikasikan bahwa perekonomian mungkin akan berpaling," katanya. "Saya tidak yakin orang benar-benar berharap bahwa jenis penurunan ini berlanjut, tetapi mereka pasti mengharapkan sesuatu untuk mendapatkan yang lebih baik seperti pada waktu berjalan."
DOE juga mengatakan bahwa cadangan minyak bensin merosot 2,1 juta barel, lebih banyak dari prakiraan turun 800.000 barel.
Distilasi, termasuk bahan bakar diesel dan pemanas, turun 700.000 barel pada pekan lalu, sedangkan analis telah memperkirakan naik 500.000 barel.
Penurunan tajam impor dan meningkatnya permintaan dalam data mingguan terbaru AS "terkuat sejauh tahun ini," ujar Barclays Capital dalam catatan kepada kliennya.
Para analis Barclays memperkirakan t harga bergerak lebih tinggi.
"Harga akan rally lagi dari posisi bawah 65 dolar AS ke kisaran 75 dolar AS yang telah kami ajukan sebagai hantga yang paling nyaman untuk pasar kuartal ini," kata mereka.
"Kami terus melihat tahap saat ini sebagai salah satu konsolidasi sebelum masa perbaikan berkelanjutan dalam menciptakan data base yang berkelanjutan mendorong harga di atas 75 dolar AS."
Antoine Halff dari Newedge Group mewaspadai optimisme berlebihan menyusul penurunan tajam stok minyak AS.
"Namun yang sangat mengejutkan penarikan 8,4 juta barel stok minyak mentah di AS dilaporkan untuk pekan yang berakhir 14 Agustus mungkin muncul, berita ini kurang bullish daripada kelihatannya," katanya.
"Penarikan, pengaruh dari pernambahan penyusutuan counter-musiman dalam stok produk-produk, tidak mengindikasikan pemulihan dalam permintaan -- yang tetap di bawah kisaran lima tahun - maupun kekurangan pasokan," katanya.
Halff mengatakan ada "kehilangan nafsu makan" di antara kilang-kilang penyulingan minyak di pesisir teluk AS yang berat, memasamkan kelas impor minyak "dimana mereka gunakan untuk pesta, tetapi diskon versus domestik, kelas ringan telah roboh."
Juga pada hari Rabu, Bill Hurricane, yang pertama dari musim Atlantik, kekuatan bertamba kuat menjadi badai kategori empat dengan kecepatan angin mendekati 135 mil per jam (215 kilometer per jam), tetapi risiko gangguan terhadap transportasi minyak dianggap rendah, kata analis. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009