Pencapaian total penumpang yang menyeberang di sembilan lintasan tersebut turun 94,47 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 2.380.124 orang.
Dan dari total kendaraan tersebut turun 86,49 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 553.817 unit kendaraan.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini dalam keterangannya di Jakarta, Selasa mengatakan selama periode Angkutan Lebaran ini ASDP memfokuskan pada sembilan lintasan penyeberangan terpantau nasional, yakni Ajibata-Ambarita, Tj. Kelian – Tj Api-api, Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Kariangau-Panajam, Bajoe-Kolaka, Bira-Pamatata.
Baca juga: Hanya layani logistik, ASDP kembali tutup layanan penumpang
Menurut dia, aktivitas penyeberangan di sembilan lintasan mulai dari H-7 hingga hari kedua Lebaran (HH) relatif sepi baik trafik penumpang maupun kendaraan.
Hal ini, lanjut dia, sesuai prediksi seiring dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang berdampak pada pengurangan mobilitas masyarakat termasuk yang menggunakan kapal ferry.
“Kami mengapresiasi tingginya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam mendukung larangan mudik Pemerintah untuk menunda perjalanan dengan kapal ferry pada periode Lebaran ini," ujar Imelda.
Menurut dia, tren kenaikan hanya terjadi pada trafik kendaraan truk dikarenakan sesuai dengan Permenhub 25 Tahun 2020, ASDP hanya boleh melayani penyeberangan angkutan logistik serta penumpang khusus yang telah lolos verifikasi tim gugus tugas Covid-19 di lapangan sesuai SE Nomor 4 Tahun 2020.
Adapun truk logistik yang dilayani mencapai 45.131 unit di 9 lintasan penyeberangan atau naik 50,56 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 29.975 unit.
Kendati trafik penumpang dan kendaraan sepi sejak H-2 hingga Selasa (26/5) atau H+1, lanjut Imelda, ASDP memastikan tetap memberikan layanan prima kepada pengguna jasa.
Baca juga: ASDP siapkan skenario terburuk rugi Rp478 miliar akibat COVID-19
Untuk mengantisipasi kepadatan, Imelada mengaku pihaknya disiplin menerapkam sistem penyekatan sejak dari gate verifikasi tim gugus tugas Covid-19 sebelum memasuki area pelabuhan hingga menuju area terminal dan saat naik ke kapal, sehingga selama pelayanan periode Lebaran tidak terjadi penumpukan atau antrian penumpang maupun kendaraan yang menimbulkan ketidaknyamanan.
ASDP juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat, melakukan desinfektan secara periodik, pemeriksaan suhu tubuh, hingga penerapan physical distancing saat pengguna jasa berada di terminal dan kapal.
“Bahkan, untuk penumpang pejalan kaki yang akan naik ke kapal dibatasi maksimal hanya 75 orang, sehingga tidak ada penumpukan atau antrian di terminal hingga saat berada di kapal," ujarnya.
Imelda menambahkan selama arus balik Lebaran di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, ASDP kembali mengimbau para pengguna jasa agar tidak melakukan perjalanan dengan kapal ferry dulu, utamanya bagi masyarakat yang ingin kembali ke Jawa, khususnya Jakarta yang kini menjadi episentrum COVID-19 terbesar.
“Kami meminta kepada pengguna jasa yang kemarin telah menyeberang, agar menahan diri untuk kembali ke Jawa, khususnya ke Jakarta. Mari bersama-sama kita berdoa agara pandemi Covid-19 ini segera berakhir, dan kita bisa kembali beraktivitas dengan normal," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020