Jakarta (ANTARA News) - Kubu Aburizal Bakrie (Ical) siap bersaing dengan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dalam bursa Ketua Umum DPP Partai Golkar pada Munas di Pekanbaru (Riau), 4 hingga 7 Oktober mendatang.

Ketua DPP Partai Golkar Andi Mattalatta di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya mengapresiasi pernyataan Tommy yang hendak bersaing dalam bursa Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Hal itu harus disikapi oleh kubu Ical dengan menyiapkan sejumlah strategi.

Namun, kata Andi, pencalonan Tommy kemungkinan akan terganjal Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar. Karena itu, perlu dibahas perlu-tidaknya mengakomodasi Tommy yang berasal dari luar struktur partai.

"Itu tergantung AD/ART, nanti akan ada peraturan lebih khusus di munas soal mungkin atau tidak (Tommy mencalonkan diri)," kata Andi ketika ditemui setelah pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang Paripurna Khusus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Secara pribadi, Andi mengatakan peluang Ical lebih besar untuk memenangkan bursa Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Sementara itu, Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo, Fadel Muhammad menegaskan, kubu Ical harus berhati-hati. Fadel yang mendukung Ical mengatakan, pencalonan Tommy merupakan tantangan besar.

"Kita lihat ini sebagai tantangan besar. Kubu Pak Ical harus berhati-hati," kata Fadel.

Menurut Fadel, semua warga negara mempunyai hak yang sama untuk berpolitik. Namun, untuk menjadi ketua umum sebuah partai, seseorang harus punya pengalaman berorganisasi.

"Saya pikir seharusnya yang mencalonkan diri adalah mereka yang punya pengalaman berorganisasi di Golkar," kata Fadel.

Fadel mengaku, tidak tahu motif pencalonan Tommy. Dia juga tidak mengetahui siapa orang-orang dekat Tommy yang mendukung pencalonan tersebut.

Hutomo Mandala Putra akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Pekanbaru, Riau, Oktober mendatang.

Tommy merasa terpanggil untuk membesarkan partai yang dilahirkan dan dibesarkan oleh ayahnya, almarhum mantan Presiden Soeharto.

Tommy kelahiran 15 Juli 1962 mengungkapkan, dirinya belum pernah keluar dari keanggotaan Partai Golkar dan sampai saat ini masih memiliki kartu tanda anggota (KTA) Golkar.

Tommy yang pernah menjadi Anggota Fraksi Karya Pembangunan (FKP) MPR periode 1993-1998 menyatakan, saat ini merupakan saat yang tepat untuk kembali ke dunia politik.

"Target saya memang harus tinggi, termasuk dapat dunia politik," kata Tommy yang di dunia bisnis dikenal publik sebagai pengendali manajemen grup bisnis PT Humpuss.

Dengan majunya Tommy, hingga kini ada lima orang yang menyatakan diri siap masuk dalam bursa Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Keempat calon yang lain adalah Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh dan Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Kemudian Ketua Departemen, Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPP Partai Golkar Yuddy Chrisnandi serta fungsionaris Partai Golkar Ferry Mursyidan Baldan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009