Jakarta (ANTARA News) - Peluang Hutomo Mandala Putra atau yang akrab dipanggil Tommy Soeharto dalam bursa pemilihan Ketua Umum Golkar kecil, karena putra mantan presiden Soeharto itu sudah lama "meninggalkan" partai.
"Boleh-boleh saja maju, tetapi saya rasa cukup berat. Untuk bisa menang cukup berat karena sudah lama sekali meninggalkan partai," kata Ketua DPP Partai Golkar, Muladi, di Jakarta, Rabu.
Ditemui setelah sidang paripurna khusus Dewan Perwakilan Daerah dengan agenda Pidato Kenegaraan Presiden RI, Muladi mengatakan, peluang Tommy kecil dibanding dua calon terkuat Surya Paloh dan Aburizal Bakrie.
Surya Paloh saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat, sedangkan Aburizal Bakrie anggota Dewan Penasihat dalam kepengurusan Golkar.
"Dia sudah lama meninggalkan partai. Kalau dia memenuhi syarat sebagai anggota Golkar dan pernah menjadi pengurus itu mungkin," katanya.
Jika Tommy ingin maju sebagai calon Ketua Umum Golkar, maka ia harus memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh Golkar.
"Nanti dicek persyaratannya," kata Muladi menjawab pertanyaan apakah Tommy memenuhi persyaratan untuk maju sebagai ketua umum.
Sementara itu pada kesempatan berbeda, Tommy telah menyatakan kesiapannya untuk kembali ke dunia politik.
Tommy menyatakan dirinya berpeluang menjadi pimpinan Partai Golkar, apalagi selama ini tidak pernah keluar dari Golkar dan sampai saat ini masih menjadi anggota partai berlambang pohon beringin itu.
Tommy menyatakan, dirinya belum pernah melepas kartu keanggotaan Partai Golkar. Karena itu, sebagai kader, dia berhak mencalonkan diri sebagai ketua umum partai.
"Target saya memang harus tinggi, termasuk dalam dunia politik," katanya.
Tommy mengatakan, setelah absen selama 10 tahun dari dunia politik, maka dirinya merasa terpanggil untuk kembali lagi ke Golkar.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009