Uji klinis telah menghasilkan hasil "positif", kata Sinovac, perusahaan terakhir yang mengumumkan kemajuan dalam membuat vaksin terhadap virus A (H1N1) jelang sebuah perkiraan gelombang wabah kedua karena belahan bumi utara mendekati musim dingin.
"Analisa dari hasil percobaan klinis menunjukkan bahwa vaksin A (H1N1) yang dikembangkan oleh Sinovac berpengaruh baik terhadap daya tahan setelah satu dosis," ia mengatakan dalam sebuah pernyataannya.
Uji coba klinis dimulai bulan lalu dan telah selesai pada 15 Agustus di Beijing, dengan sejumlah 1.614 peserta dari usia tiga hingga lebih.
"Setelah menerima satu suntikan vaksin, tidak satu pun relawan yang berpartisipasi dalam uji klinis Sinovac menunjukkan tanda-tanda reaksi parah merugikan," katanya.
Reaksi merugikan itu "semua ringan dan sementara, dengan rasa sakit di sekitar suntikan sebagai gejala yang paling umum," ia menambahkan.
Kepala Sinovac Weidong Yin mengatakan rencana perusahaan untuk mengambil langkah selanjutnya guna mengedarkan vaksin ke pasar "secepat mungkin," sambil memastikan sepenuhnya "keselamatan dan kemampuan menciptakan kekebalan dari vaksin."
Kelompok farmasi Inggris GlaxoSmithKline mengatakan pekan lalu, pihaknya telah mulai melakukan uji coba klinis di Jerman dari vaksin untuk memerangi pandemi flu pada babi, dengan hasil yang diharapkan bulan depan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009