Mexico City (ANTARA) - Sebanyak 36 narapidana di beberapa penjara El Salvador dinyatakan positif terinfeksi virus corona, menurut otoritas kesehatan setempat pada Senin (25/4).

Otoritas mengatakan protokol kesehatan dan isolasi ketat akan diterapkan untuk menghentikan penyebaran virus di fasilitas itu.

Sejumlah 25 narapidana didiagnosis di sebuah penjara, yang dihuni oleh lebih dari 1.200 narapidana di wilayah San Vicente, kata Osiris Luna, direktur sistem penjara negara itu, dalam konferensi pers pada Senin (25/5).

Sementara itu, penjara Quezaltepeque dekat ibu kota, yang menampung 1.980 tahanan, melaporkan 11 kasus, ia menambahkan.

"Kami sudah mulai merawat dan mengisolasi orang-orang ini. Ada area untuk isolasi di setiap penjara," kata Luna.

Kondisi di penjara-penjara Salvador telah berada di bawah pengawasan yang lebih besar setelah pemerintah pada April merilis foto-foto mengejutkan, terkait ratusan anggota geng yang dipenjara, ditelanjangi, dan ditindas, hingga menuai kritik keras dari kelompok-kelompok pembela hak asasi manusia.

Foto-foto itu diterbitkan setelah lonjakan pembunuhan pada April mendorong Presiden Nayib Bukele memperketat tindakan keamanan di penjara bagi anggota geng, termasuk anggota dari kelompok-kelompok bersaing, Mara Salvatrucha (MS-13) dan Ward 18, di sel yang sama.

Penjara Quezaltepeque, yang menampung anggota geng, tunduk pada langkah-langkah keamanan baru. Langkah-langkah itu tidak diterapkan di fasilitas San Vicente.

El Salvador melaporkan total 35 kematian dan 1.983 kasus COVID-19 pada Senin.

Sumber: Reuters

Baca juga: El Salvador sediakan pinjaman, subsidi gaji ringankan dampak COVID-19

Baca juga: El Salvador kerahkan ratusan polisi ke perbatasan cegah migran AS

Baca juga: Rusuh di penjara Kolombia terkait corona, 23 napi tewas

Menkum HAM usulkan napi koruptor di atas 60 tahun bebas

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020