Riyadh (ANTARA News/AFP) - Ekonomi Arab Saudi masih kuat dan perbankannya telah bertahan dalam krisis global, kata Dana Moneter Internasional (IMF) dalam sebuah laporannya pada Selasa dan juga memuji eksportir minyak terkemuka di dunia itu untuk membantu menstabilkan harga minyak.

"Prospek secara luas tetap positif" walaupun diproyeksikan mengalami kontraksi satu persen dalam PDB tahun ini, akibat penurunan produksi minyak, kata dewan eksekutif IMF dalam laporannya.

IMF mencatat bahwa PDB non-minyak, yang mengarah kepada kemampuan ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja, diperkirakan tumbuh 3,3 persen tahun ini didukung program belanja modal pemerintah secara besar-besaran.

IMF juga mengatakan bahwa sistem perbankan negara itu tetap kuat.

"Sistem perbankan telah bertahan dari krisis global. Ini tetap menguntungkan dengan permodalan yang baik dan kredit bermasalah (NPL) yang rendah."

Laporan ini muncul dari konsultasi dengan Arab Saudi yang berakhir pada 13 Juli.

Lembaga multilateral itu tidak menjelaskan dampak sengketa antara dua dua kelompok usaha terkemuka Saudi, Algosaibi dan kelompok Saad, yang telah menempatkan sekitar 16 miliar dolar AS pinjaman dari sebagian besar bank-bank Saudi dan Teluk pada risiko, telah dihitung kedalam penilaian IMF terhadap sistem keuangan Saudi.

Direksi IMF memuji Arab Saudi "atas perannya dalam kepemimpinan menstabilkan pasar minyak dunia melalui mempertahankan rencana perluasan kapasitas mereka walaupun harga minyak rendah," kata laporan.

Mereka juga menyetujui pematokan nilai tukar antara dolar AS dan Real Saudi.

"Beberapa direksi mendorong otoritas untuk mempertimbangkan sebuah rezim nilai tukar yang lebih fleksibel untuk serikat moneter Dewan Kejasama Teluk (GCC)," kata laporan itu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009