Tommy masih memiliki peluang atau kans yang besar untuk memenangi pertarungan, kata Sekretaris DPD Golkar Kota Bogor, H Gatut Susanta, Selasa.
Menurut Gatut, kemunculan Tommy dalam bursa Ketum Golkar mengagetkan kader di bawah, karena tiba-tiba. "Kami baru mendengar kalau Mas Tommy masuk bursa," ujar Gatut.
Kendati demikian, kemunculan nama putra kesayangan mantan Presiden Soeharto dalam bursa Ketua Golkar itu disambut secara positif. Munculnya nama Tommy akan membuat "pertarungan" menjadi lebih dinamis, sengit dan kompetitif.
"Ini bagus sebagai ajang pembelajaran bagi kader-kader Golkar. Ini juga sekaligus menunjukkan bahwa Golkar memiliki stok kader berlimpah yang siap membesarkan partai," kata Anggota DPRD Kota Bogor ini.
Kemunculan Tommy di bursa Ketum Golkar, kata Gatut, semakin memperkaya daftar kandidat pimpinan Golkar ke depan. Hal ini sangat baik bagi kader Golkar karena akan leluasa memilih salah satu yang terbaik dari sekian banyak nama yang muncul.
"Kemunculan banyak nama dalam bursa sangat positif karena akan memperkaya pilihan dalam Munas. Pada akhirnya yang terbaik yang akan dipercaya memimpin Golkar," kata Gatut.
Menyinggung mengenai peluang atau kans Tommy dalam memenangi pertarungan di tubuh partai berlambang pohon beringin, menurut Gatut, masih terbuka lebar. Peluang Tommy masih sama baiknya dengan kandidat lain yang lebih awal mendeklarasikan diri.
Sejumlah nama dalam satu bulan terakhir telah ramai menghiasi bursa Ketum Golkar, antara lain Surya Paloh, Aburizal Bakri, dan Yuddy Chrisnandi.
Dari semua kandidat yang namanya telah masuk bursa, dalam hitungan Gatut, semua masih memiliki kans yang sama besarnya. "Petanya masih sangat cair. Beberapa kandidat memang mengklaim telah didukung mayoritas DPD I dan DPD II, tetapi klaim tersebut belum berdasar, karena penentunya nanti di bilik suara," katanya.
Karena itu, segala kemungkinan masih dapat terjadi, termasuk tampilnya Tommy sebagai "kuda hitam" dalam munas yang diprediksi akan berlangsung "panas".
"Bagi kami kader Golkar di bawah, tidak penting siapa figur yang memimpin Golkar ke depan. Yang terpenting adalah sejauh mana visinya dalam merevitalisasi dan mereposisi Golkar agar dapat mengembalikan kejayaan. Kami berharap Golkar memenangi Pemilu 2014, dan itu harus dirumuskan mulai saat ini, melalui ajang Munas," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009