Jakarta (ANTARA News) - Pawai Budaya Nusantara dalam rangkaian peringatan HUT ke-64 RI yang dimulai dengan melewati halaman Istana Merdeka Jakarta, Selasa siang berlangsung meriah.
Acara dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan menabuh kenong raksasa yang disebut dhung-dhong.
Setelah itu pawai diawali dengan penampilan tarian Gruda Mahardika yang melambangkan kukuhnya Garuda lambang negara dalam menjaga keutuhan bangsa di 33 provinsi.
Berturut-turut setelah itu tampil bergantian penampilan dari 33 provinsi, yang memperlihatkan keragaman musik, pakaian dan tarian daerah masing-masing.
Dalam acara yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan Ibu Ani Yudhoyono itu Provinsi Banten menampilkan gerak lagu gelar prajurit Dzuniat Surosowan, sementara Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mementaskan tarian Inong Balee, yang menyimbolkan pejuang perempuan Aceh dalam menjaga bumi yang dipijak.
Provinsi Jabar menampilkan Paku Jagat Pajajaran, Sumbar mementaskan gerak tari Tuanku Imam Bonjol dan Provinsi Sumut mempertunjukkan Wayang Batak.
Provinsi Jatim tampil meriah dengan parade pesona Maduwangi (Madura Banyuwangi) yang menampilkan musik etnis dua daerah tersebut. Pawai Budaya Nusantara ditutup dengan karnaval Batik Solo.
Setelah menunjukkan atraksinya di hadapan Presiden dan tamu undangan lain yang berada di teras Istana Merdeka, masing-masing rombongan kemudian berjalan menuju jalan Merdeka Barat, dan di ujung jalan itu di dekat air muncur Thamrin para peserta kembali menampilkan kemampuannya.
Masyarakat yang kesulitan menyaksikan penampilan peserta di Istana Merdeka tampak bergerombol memenuhi sisi jalan dan jembatan penyeberangan menyaksikan parade budaya yang jarang ditampilkan di publik itu.
Di Istana Merdeka selain disaksikan oleh Presiden, Pawai Budaya juga disaksikan para dubes serta undangan lainnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009