Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana menjelaskan per hari Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung mampu memeriksa 36 hingga 40 sampel swab pasien.
"Sampel yang kita periksa sejak alat Polymerase Chain Reaction dioperasikan pada 13 Mei 2020 per hari berkisar 36 hingga 40 sampel," ujar Reihana di Bandarlampung, Senin.
Ia menjelaskan, seluruh hasil pemeriksaan swab pasien yang diperoleh dalam beberapa hari terakhir merupakan hasil operasional alat Polymerase Chain Reaction oleh Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 meningkat jadi 5.642 orang
"Sekarang memang kita agak lebih cepat mendapatkan hasil swab pasien karena dalam sehari dapat memeriksa 36 hingga 40 sampel, namun tidak semua sampel merupakan hasil pemeriksaan pertama ada yang hasil swab kedua atau ketiga," ujarnya.
Menurutnya, diharapkan dengan adanya alat Polymerase Chain Reaction hasil pemeriksaan dapat lebih cepat diterima hasilnya.
"Saat ini yang mendapatkan akses baru satu PCR di Balai Laboratorium Kesehatan, dan diharapkan sampel dapat diketahui lebih cepat, namun dalam prosesnya memang cukup rumit serta memakan waktu cukup lama 3 hingga 4 jam untuk satu sampel, kami akan berusaha memperbanyak pemeriksaan sampel," katanya.
Ia mengatakan, untuk ketersediaan reagen Dinas Kesehatan Provinsi Lampung telah mendapatkan kiriman sebanyak 5000 buah reagen dan 5000 buah ekstraksi RNA.
"Untuk reagen kita telah memiliki 5000 reagen dan 5000 ekstraksi RNA kiriman dari pemerintah pusat, dan kita beruntung karena PCR yang kita miliki open reagen sehingga dapat menerima beragam merk reagen," ucapnya.
Provinsi Lampung mengalami peningkatan kasus positif COVID-19 dengan jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 116 orang, 64 orang masih dalam perawatan, 40 orang sembuh dan 8 orang meninggal.
Baca juga: Cegah gelombang baru COVID-19, ke luar-masuk Jakarta diperketat
Baca juga: 330 pasien positif COVID-19 di Makassar sembuh
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020