Kegiatan ini diharapkan dapat membawa semangat dan optimisme baru khususnya pada masyarakat kelautan dan perikanan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka melaksanakan program Lebaran Ikan, yaitu dengan mendorong konsumsi ikan pada perayaan hari raya, juga membagikan paket ikan segar serta sembako kepada masyarakat.
Plt Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, Maman Hendrawan, dalam siaran pers di Jakarta, Senin, menyatakan kegiatan ini tak hanya mewujudkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan tapi juga menunjukkan bahwa masyarakat dapat merasakan produk perikanan hadir di tengah-tengah keterbatasan ekonomi akibat pandemi COVID-19, untuk memenuhi kebutuhan harian.
"Kegiatan ini diharapkan dapat membawa semangat dan optimisme baru khususnya pada masyarakat kelautan dan perikanan," kata Maman Hendrawan.
Hal itu, ujar dia, karena tidak hanya membantu pada masyarakat yang membutuhkan, sekaligus juga meningkatkan perekonomian pembudidaya perikanan yang produk perikanannya dibeli KKP untuk dibagikan kepada sesama.
Ia menjabarkan beragam jenis ikan segar yang dibagikan oleh seluruh satuan kerja lingkup BRSDM, yakni ikan lele, ikan mas, ikan nila, ikan tongkol, ikan kembung dan beragam jenis ikan lainnya.
Seperti di Sukamandi, pegawai BRSDM membagikan 77 paket Lebaran Ikan bagi 44 kaum dhuafa dan 33 anak yatim di sekitar Patok Beusi, berisikan ikan nila merah segar hasil dari Sentra Budidaya Kolam Arus Deras Cijambe, Subang.
Di Bitung, juga terlaksana pembagian 30 Paket Lebaran Ikan dan 70 Paket Sembako di Kelurahan Tandurusa serta 40 Paket Sembako untuk Pantai Asuhan Muhammadiyah.
Tak hanya membagikan paket ikan segar, BRSDM juga menyalurkan ribuan paket donasi yang akan dibagikan kepada masyarakat nelayan di Banten, Bali, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Maluku, serta Papua Barat.
Donasi mulai disalurkan pada 21 Mei 2020 dan ditargetkan selesai pada pertengahan Juni 2020. Pasalnya, sejak masalah pandemi COVID-19 merebak, rata-rata pendapatan nelayan diprediksi mengalami penurunan dibandingkan perolehan mereka saat kondisi masih normal.
“Ikan tangkapan mereka tidak terserap di pasar. Akhirnya harus rela dijual di bawah harga normal. BRSDM berupaya keras untuk ikut mendorong produktivitas nelayan melalui penyediaan data-data kelautan yang bisa dimanfaatkan oleh nelayan," ucap Maman.
Baca juga: Memanfaatkan peluang ekspor dalam masa pemulihan pandemi COVID-19
Baca juga: Tingkatkan imun, KKP ajak prajurit TNI "Lebaran Ikan"
Baca juga: KKP salurkan Sedekah Ikan Ramadhan bagi penggerak konservasi
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020