Kuala Kapuas, Kalteng (ANTARA News) - Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) H Muhammad Mawardi mengatakan kejadian dan berbagai hal yang muncul belakangan ini memberikan indikasi bahwa rasa kebangsaan mulai dikalahkan oleh nasinalisme semu.

"Secara jujur, rasa kebangsaan kita saat ini mulai berkurang, dikalahkan oleh nasionalisme semu yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan," kata bupati Kapuas pada sambutannya saat acara resepsi kenegaraan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-64, di Kuala Kapuas, Senin.

Padahal disadari kata bupati Kapuas, sebagai warga negara, terikat sebagai satu kesatuan dan satu identitas kebangsaan, walaupun terdiri dari berbagai perbedaan.

Menyikapi hal itu katanya, sudah selayaknya untuk bersikap hati-hati dan selalu waspada terhadap berbagai ancaman yang dapat membawa ke ambang perpecahan.

"Kita harus pandai memilah dan memilih, mana yang harus kita utamakan agar tidak terjebak dalam nasionalisme semu yaitu nasionalisme untuk pribadi dan golongan," katanya.

Dia mengatakan semangat pantang menyerah untuk terus berjuang dan tekad yang kuat yang pernah dimiliki oleh para pejuang kemerdekaan seharusnya menjadi sumber inspirasi dalam rangka perjuangan di dimensi yang berbeda yaitu perjuangan untuk mengisi dan memanfaatkan kemerdekaan.

Dikatakannya, kemerdekaan pada dasarnya adalah perwujudan keinginan dan kebebasan sebuah bangsa untuk melakukan dan memberikan yang tebaik bagi warga negaranya.

Setiap orang dalam negara yang merdeka dan berdaulat berhak bebas untuk berbuat apa saja, namun hak dan kebebasan itu dibatasi oleh hak dan kebebasan orang lain sehingga diperlukan ketentuan dan aturan yang membatasinya.

"Oleh karena itu, merdeka bukan berati bebas tanpa batas tapi bebas yang bertanggung jawab," kata Bupati Kapuas, H Muhammad Mawardi.

Situasi politik yang memanas dan kondisi perekonomian yang masih dalam tahap perbaikan serta keamanan yang terusik dengan adanya kegiatan teroris merupakan cerminan bangsa Indonesia saat ini.

Kondisi seperti itu katanya sangat rentan memunculkan konflik yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa jika tidak disikafi secara arif.

Oleh karena itu katanya menambahkan, upaya untuk terus menggalang persatuan dan kesatuan bangsa merupakan hal yang harus dilaksanakan dan bersikap berada di posisi diatas kepentingan bangsa, bukan diatas kepentingan pribadi atau golongan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009