Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics mengumumkan bahwa fungsi Elektrokardiogram (EKG) dari aplikasi Samsung Health Monitor akan segera hadir di perangkat jam pintar Samsung Galaxy Watch Active2.
Samsung memastikan fungsi pemantau irama jantung yang sudah diperbarui itu akan tersedia kuartal tiga tahun ini setelah mendapatkan izin dari Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea (MFDS).
Fitur EKG menggunakan teknologi sensor canggih pada Galaxy Watch Active2 dan 1 serta akan memungkinkan pengguna untuk mengukur dan menganalisis irama jantung mereka untuk penyimpangan yang mengindikasikan Atrial Fibrillation (AFib).
AFib adalah irama jantung abnormal yang paling umum, mempengaruhi sekitar 33,5 juta orang di seluruh dunia, dengan 5 juta pasien baru didiagnosis setiap tahun. AFib secara signifikan dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk pembekuan darah, gagal jantung, dan stroke.
Setiap tahun, lebih dari 16 juta orang mengalami stroke, yang AFib dan tekanan darah tinggi (hipertensi) diketahui sebagai penyebab utama.
Aplikasi Samsung Health Monitor juga baru-baru ini menerima izin MFDS untuk pengukuran tekanan darah (BP), yang berarti pengguna akan dapat dengan mudah mengukur EKG dan BP, memberi mereka gambaran yang lebih baik tentang kesehatan mereka secara keseluruhan.
"Kami senang mengumumkan bahwa fungsi EKG telah diizinkan oleh MFDS," kata TaeJong Jay Yang, wakil presiden senior korporat dan kepala tim kesehatan, Bisnis Komunikasi Seluler Samsung Electronics, dalam pernyataan resmi, dikutip Senin.
Fungsi EKG bekerja dengan menganalisis aktivitas listrik jantung melalui sensor EKG pada Galaxy Watch Active2. Cukup buka aplikasi Samsung Health Monitor saat Anda duduk dengan nyaman, dan pastikan arloji terpasang dengan pas di pergelangan tangan Anda.
Selanjutnya, letakkan lengan Anda di atas permukaan yang rata dan letakkan ujung jari dengan ringan dari tangan yang berlawanan pada tombol atas pada Galaxy Watch Active2 selama 30 detik.
Aplikasi ini kemudian akan mengukur denyut dan ritme jantung Anda, yang akan diklasifikasikan sebagai Sinus Rhythm (detak jantung normal dan teratur) atau AFib (ketika jantung berdetak tidak teratur).
Rekaman EKG ini akan memberikan wawasan tentang kesehatan pengguna, memungkinkan mereka untuk berbagi hasil dengan dokter mereka untuk membantu membuat keputusan yang lebih tepat dan hidup lebih sehat, terutama ketika dikombinasikan dengan pengukuran BP.
Aplikasi Samsung Health Monitor akan tersedia di Galaxy Watch Active2 dalam kuartal ketiga dan akan semakin berkembang ke perangkat Galaxy Watch yang akan datang.
Baca juga: Galaxy Watch Active segera rilis di Indonesia, ini fiturnya
Baca juga: Samsung Galaxy Active 2 dirilis di Indonesia, berapa harganya?
Baca juga: Samsung akan boyong Galaxy Watch Active2 edisi Under Armour
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020