London (ANTARA News/AFP) - Pasar saham global "rontok" atau turun tajam pada Senin waktu setempat, karena investor melakukan aksi ambil untung dari kenaikan baru-baru ini walaupun ekonomi Jepang berbalik naik (rebound) dari resesi dan data AS positif, kata para dealer.
Mereka mengatakan, kerusakan terjadi pada Jumat ketika sebuah laporan keyakinan konsumen AS secara mengejutkan jatuh yang membingungkan harapan bahwa kemerosotan terburuk dalam satu dekade akan segera berakhir.
Untuk Agustus, laporan sentimen konsumen dari Universitas Michigan, jatuh menjadi 63,2 dari 66,0 pada Juli, berlawanan dengan prakiraan untuk naik menjadi 69,0, tampak mencerminkan kelemahan di pasar kerja karena pengangguran terus meningkat.
Dengan kenaikan pasar 40 persen lebih sejak terendah Maret, para analis telah menjadi semakin berhati-hati, memperingatkan bahwa muka kenaikan telah berlebihan dan memerlukan lebih banyak perbaikan dalam fundamentak untuk kembali bangkit.
Permintaan konsumen biasanya menyumbang dua pertiga dari kegiatan dalam perkembangan ekonomi, sehingga masalah yang ada menimbulkan kekhawatiran, kata dealer.
Di New York, indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 1,75 persen menjadi 9,153.25 poin pada 1540 GMT, memperpanjang kerugian dari Jumat karena investor mengambil petunjuk mereka dari pasar Asia dan Eropa.
"Untuk memastikan, suasana tetap plin-plan," kata Vassili Serebriakov dari Wells Fargo Bank. "Secara keseluruhan, kami masih yakin bahwa pasar ekuitas telah rally jauh di depan perekonomian."
Di London, yang mencapai posisi tertinggi 10-bulan pekan lalu, indeks FTSE 100 kehilangan 1,46 persen menjadi 4,645.01 poin. Di Paris, indeks CAC 40 turun 2,16 persen menjadi 3,419.69 poin dan di Frankfurt, indeks Dax turun 2,02 persen menjadi 5,201.61 poin.
Para dealer mengatakan, investor mengabaikan berita terbaru bahwa Jepang telah keluar dari resesi dengan pertumbuhan 3,7 persen dalam kuartal kedua.
Data tersebut sedikit di bawah prakiraan, namun sudah positif setelah berita serupa pekan lalu menyatakan Perancis dan Jerman juga sudah sembuh, memimpin 16 negara zona euro kembali dari resesi.
Selain itu, sebuah survei manufaktur negara bagian New York untuk Agustus adalah positif untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun.
"Berita bagus manufaktur datang dan pergi tanpa banyak respon," tulis Patrick O`Hare dari Briefing.com.
Pasar Eropa mengikuti pasar Asia yang turun "karena investor fokus pada data keyakinan konsumen AS buruk yang keluar pada Jumat daripada data dari Jepang yang membesarkan hati," kata pedagang Arifa Syaikh-Usmani dari perusahaan riset keuangan Spreadex.
"Pasar masih merasa bahwa potensi kemajuan dalam ekonomi global dalam jangka pendek akan rentan daripada berkelanjutan."
Di Asia, Tokyo telah turun tajam, dengan China dan Hong Kong terpukulo paling buruk karena investor bereaksi atas laporan keyakinan konsumen AS di tengah kekhawatiran tentang apakah Beijing akan dapat menjaga ekonomi China dalam jalurnya.
Shanghai memimpin penurunan, jatuh 5,79 persen, sedangkan Tokyo merosot 3,10 persen, Hong Kong menyusut 3,62 persen dan Sydney turun 1,69 persen.
Tempat lain di Eropa, Amsterdam kehilangan 2,09 persen, Brussels turun 1,95 persen, Milan turun 2,74 persen, Madrid turun 2,78 persen dan saham Swiss turun 1,70 persen.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009