"Intelijen teritorial di Korem 033/Wira Pratama melakukan kegiatan secara tertutup untuk mengumpulkan bahan dan keterangan," ujar Mardimin setelah mengikuti upacara kemerdekaan Indonesia di Gedung Daerah Kepulauan Riau di Tanjungpinang.
Dia mengatakan, Kepulauan Riau merupakan wilayah yang kondusif. Namun wilayah tersebut belum tentu aman karena teroris dapat menyusup di semua sektor dalam waktu yang tidak terduga.
Kepulauan Riau dinilai rawan terhadap aksi terorisme karena berhadapan langsung dengan Malaysia.
"Teroris dapat masuk melalui jalur resmi, apalagi jalur atau kegiatan tidak resmi," katanya.
Selain intelijen teritorial, kata dia, seluruh intelijen dari berbagai instansi keamanan yang tergabung dalam Komunitas Intelijen Daerah juga melakukan rapat koordinasi dalam setiap bulan. Mereka membahas permasalahan keamanan di Kepulauan Riau, termasuk antisipasi terhadap aksi teroris.
"Komunitas Intelijen Daerah tukar informasi dalam setiap bulan," katanya.
Korem 033/Wira Pratama juga bekerja sama dengan Polda Kepulauan Riau dalam melakukan patroli keamanan. Patroli keamananan bersama diyakini dapat memberi rasa nyaman kepada masyarakat.
"Patroli keamanan yang kami lakukan bersama Polda Kepulauan Riau minimal dapat membuat penjahat berpikir dua kali." ujarnya.
Peningkatan keamanan dalam rangka mencegah aksi terorisme di Kepulauan Riau juga melibatkan Babinsa. Setiap kelurahan memiliki satu anggota Babinsa.
"Babinsa termasuk ujung tombak keamanan," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009