Sukabumi (ANTARA news) - Kebakaran melanda gudang senjata yang berada di sekitar Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri, Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebabkan 22 pucuk senjata jenis revolver pada bagian gagangnya yang terbuat dari kayu terbakar.

Informasi yang diperoleh ANTARA, Senin malam, menyebutkan, peristiwa terbakarnya gudang senjata itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, setelah upacara penurunan bendera dalam memperingati HUT ke-64 Kemerdekaan RI selesai dilaksanakan.

Sebagian warga sekitar yang rumahnya berada di belakang gudang senjata tersebut sempat ketakutan karena mendengar letusan.

Sementara Kepala Secapa Polri, Brigjen Pol Edi Prawoto usai meninjau lokasi kebakaran, Senin malam, mengatakan, kebakaran terjadi saat senjata yang telah digunakan untuk upacara penurunan bendera akan disimpan di dalam gudang.

"Saya kira penyebab kebakaran karena korslet (hubungan pendek arus listrik)," kata.

Edi Prawoto membantah saat terjadinya kebakaran terdengar suara letusan karena lokasi senjata dengan peluru cukup jauh.

Ia menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut, namun 22 pucuk senjata jenis revolver pada bagian gagangnya yang terbuat dari kayu terbakar.

Kapolresta Sukabumi, AKBP Moch Hendra Suhartiono, mengatakan, belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran di gudang senjata milik Secapa Polri tersebut karena saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Penyebab kebakaran bisa saja karena arus pendek, namun kami akan terus menyelidikinya," tuturnya.

Ia juga membantah saat terjadinya kebakaran terdengar suara ledakan atau letusan senjata. Saya bersama Kepala Secapa melihat sendiri kok ke dalam gudang, tidak ada peluru yang rusak. Utuh semua," ujarnya.

Hendra menambahkan, hingga kini pihaknya belum mengetahui berapa besar kerugian akibat peristiwa tersebut karena masih diinventarisir.

Salah seorang warga yang rumahnya di belakang gudang senjata tersebut, Neng mengaku, dirinya mendengar suara letusan saat peristiwa kebakaran itu terjadi.

"Dengan perasaan was-was saya langsung keluar rumah. Suara letusan terdengar ketika saya akan menunaikan shalat maghrib," ucapnya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009