Jakarta (ANTARA) - Personel grup idola K-pop SECRET NUMBER asal Indonesia, Dita Karang mengungkapkan perasaannya setelah akhirnya melakukan debut di tengah pandemi virus corona.
Dita, melalui siaran langsung Instagram Live bersama Dian Sastrowardoyo, Minggu, mengatakan bahwa grupnya tersebut seharusnya debut pada 26 Maret lalu, namun diundur hingga 19 Mei karena adanya pandemi.
"Aku harusnya debut pada 26 Maret. Dan saat itu, di Korea (wabah virus corona) paling parah di Februari-Maret," ungkap gadis asal Yogyakarta itu.
"Waktu itu banyak tempat yang tutup, kayak salon, music broadcasting, dan lainnya. Waktu itu kita enggak bisa persiapan apa-apa dan akhirnya diundur ke 19 Mei," ujarnya melanjutkan.
Setelah akhirnya debut lewat single perdana "Who Dis?", seperti grup idola K-pop lainnya, Dita bersama SECRET NUMBER harus melakukan promosi dengan tampil di berbagai acara musik di stasiun televisi Korea Selatan.
Namun, karena adanya pembatasan sosial, Dita cs tidak dapat melihat reaksi penonton yang hadir di acara-acara tersebut.
"Untuk music broadcast enggak boleh ada penonton (yang datang). Kalau sekarang enggak boleh masuk kecuali staf, dengan pengecekan tertentu," kata dia.
Gadis berusia 23 tahun itu tak menampik bahwa ia bersama Denise, Lea, Jinny, dan Soodam untuk melihat secara langsung bagaimana reaksi penggemar dan publik Korea Selatan atas penampilan debut mereka.
"Pengin banget ketemu fans langsung, reaksi penonton seperti apa. Pinginnya perform ke banyak orang, tapi ya sudah... Baru bisa lihat reaksinya secara online," kata pemilik nama asli Pupsa Aditya Karang itu.
Sementara itu, Dita debut bersama SECRET NUMBER pada 19 Mei, melalui lagu "Who Dis?", yang diproduseri oleh Melanie Fontana dan Michel 'Lindgren' Schulz, yang telah bekerja dengan Justin Bieber, The Chainsmokers, dan BTS.
Baca juga: Dita Karang, gadis Indonesia yang debut di grup K-pop SECRET NUMBER
Baca juga: Usai debut rutinitas Dita Karang mulai jam 3 pagi hingga tengah malam
Baca juga: Perjalanan Dita Karang hingga debut di grup K-pop SECRET NUMBER
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020