Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, ada kemungkinan target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2010 naik dari target yang ditetapkan sebesar 5,0 persen.

"Kesepakatan dengan DPR kan kisarannya 5-6 persen, nanti kita lihat pembahasan lebih lanjut dengan DPR," katanya usai upacara peringatan HUT ke-64 Kemerdekaan RI di Departemen Keuangan Jakarta, Senin.

Kenaikan target pertumbuhan ekonomi RAPBN 2010, kata Menkeu, juga dimungkinkan dengan perkembangan sampai semester I 2009 yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari perkiraan.

"Tampaknya kondisi semester I tidak seburuk yang dibayangkan dan semester II kita akan hati-hati meskipun dari sisi pertumbuhan ekonomi pada sektor investasi kita harus tetap pantau dengan baik," katanya.

Menurut dia, penetapan target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2010 lebih dari lima persen bukanlah sesuatu yang tidak mungkin, namun harus dilihat dulu faktor-faktor yang menyumbangnya.

Sebelumnya, sejumlah fraksi di DPR menilai asumsi target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2010 sebesar 5,0 persen terlalu rendah padahal sejumlah faktor memungkinkan penetapan di atas angka itu.

Penilaian itu dilontarkan oleh Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Fraksi Partai Golkar (FPG), dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPP).

"Beberapa asumsi makro ekonomi yang digunakan dalam penyusunan RAPBN 2010 perlu dievaluasi untuk membangun semangat optimisme dalam rangka pemulihan dari krisis," kata juru bicara FPKS, Rama Pratama.

Rama menyebutkan, kinerja pertumbuhan ekonomi dalam 2 tahun terakhir sesungguhnya telah menggambarkan capaian yang patut diapresiasi.

"Meski banyak negara mengalami pertumbuhan ekonomi negatif akibat krisis ekonomi global, tahun 2008 ekonomi Indonesia masih tumbuh 6,1 persen," kata Rama.

Menurut FPKS, capain itu tentu karena berbagai upaya dan langkah kebijakan yang diambil pemerintah. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5 persen pada 2010, perlu didorong menjadi lebih besar.

Sama dengan FPKS, FPG melalui juru bicaranya Kahar Muzakir mengusulkan agar pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 6,0 persen.

Sementara untuk target inflasi, FPG mengusulkan sebesar 5,0 persen, nilai tukar rupiah Rp10.000 perdolar AS dan rata-rata tingkat bunga SBI 3 bulan 6,5 persen. Ketiganya sama dengan angka di Nota Keuangan dan RAPBN 2010.

Sementara untuk harga minyak, FPG mengusulkan angka 65 dolar AS perbarel dari angka di Nota Keuangan sebesar 60 dolar AS, bahkan FPP menilai dengan penetapan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0 persen dan laju inflasi juga 5,0 persen, maka terdapat pertumbuhan ekonomi yang semu. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009