Saat ini kita berlebaran dalam kondisi yang tidak seperti biasanya. Memang ini berat. Namun kita harus bersyukur karena masih diberi kesehatan
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur Tri Rismaharini meminta warganya menjadikan momen Lebaran tahun 2020 ini untuk saling memaafkan satu sama lain dan penyemangat untuk tetap berjuang melawan virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
"Saat ini kita berlebaran dalam kondisi yang tidak seperti biasanya. Memang ini berat. Namun kita harus bersyukur karena masih diberi kesehatan," kata Tri Rismaharini saat menggelar halal bihalal daring seusai Shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sedap Malam Surabaya, Ahad.
Untuk itu, Risma berharap kepada warganya agar selalu siap menghadapi kondisi apapun dan segala macam perubahan yang ada. Bagi Risma, tidak ada sesuatu yang paling langgeng selain perubahan. Meskipun terkadang segala macam perubahan datangnya tanpa diduga-duga.
Karena itu, wali kota mengimbau agar warga tetap cermat menghadapi kondisi terutama di tengah pandemi COVID-19.
"Yang langgeng adalah perubahan. Kadang kita tidak pernah mengira terjadi perubahan itu. Karena itu kita harus siap dengan kondisi apapun," katanya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menuturkan, makna Idul Fitri adalah kemenangan di mana setelah melewati sebulan berpuasa hari ini tiba waktunya untuk mencapai Hari Kemenangan dengan saling memaafkan.
"Meskipun kondisinya berat kita harus menang," katanya.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh generasi muda untuk mengambil sisi positif dengan terus berjuang meskipun keadaannya berat. Menurutnya, ini adalah momen untuk anak-anak muda meningkatkan kemampuannya di bidang ilmu teknologi. Mengingat teknologi di masa pandemi teramat dibutuhkan.
"Mungkin suatu saat kita bisa berprestasi dengan teknologi yang kalian tekuni hari ini. Mari kita ambil semua kejadian dari sisi positifnya. Supaya bebannya berkurang," katanya.
Pada kesempatan itu, puluhan pertanyaan terlihat masuk yang ditujukan kepada Risma melalui kanal media sosial. Ia pun menjawab pertanyaan tersebut dengan membeberkannya mungkin sesekali sambil mengingat-ingat.
Bahkan, di momen itu, seringkali Risma menyampaikan jika "open house" digelar mungkin tamunya sekitar 2.000-an saja.
"Tapi kalau begini enak. Semuanya bisa nonton. Yang ketemu saya lebih banyak dari sini," katanya sembari tersenyum.
Tidak hanya itu, ia juga berpesan kepada anak-anak muda agar meneruskan kemerdekaan yang telah diraih para pahlawan dengan berjuang untuk bangsa Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai karya.
"Ingat saat para pejuang berjuang memerdekaan ini apakah sebelumnya sudah punya pengalaman? Tidak. Tapi mereka bisa memenangkan. Itu yang harus kita tiru," katanya.
Terakhir, mewakili jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Tri Rismaharini mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh warga Kota Surabaya jika selama ini terdapat kesalahan.
Baca juga: Wali Kota Surabaya larang takbir keliling Lebaran
Baca juga: Gugus Tugas: Jumlah pasien positif COVID-19 di Surabaya terus naik
Baca juga: Ada tambahan 62, pasien COVID-19 di Jatim meningkat 2.150 orang
Baca juga: 239 warga terindikasi terpapar corona tempati Asrama Haji Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020