Perlombaan menggendong yang diiringi lagu Tak Gendong yang dimainkan grup pengamen jalanan yang sengaja disewa warga itu, hanya boleh diikuti pasangan suami istri atau yang ada kaitan keluarga.
"Konsep perlombaan ini sederhana saja, biar pasangan suami istri menyadari bahwa kedekatan atau keharmonisan rumah tangga dan keluarga itu sangat penting," kata ketua panitia Reno kepada ANTARA di Cilegon, Minggu.
Menurut dia dipilihnya perlombaan tak gendong dalam memeriahkan kemerdekaan RI tahun ini supaya berbeda dengan tempat lain. Perlombaan tak gendong hanya digelar di lingkungan warga tersebut.
"Untuk memeriahkan dan memberi semangat berlomba, para peserta yang menggendong pasangannya diiringi lagu Mbah Surip yang dimainkan oleh para pengamen jalanan," ujar Reno.
Perlombaan yang diikuti puluhan warga di lingkungan RT 04 RW 10 Kelurahan Jombang Kecamatan Cilegon itu, menggunakan jalan Perdamaian sebagai lintasan perlombaan. Untuk pemenang perlombaan panitia menyediakan hadiah berupa uang tunai.
"Untuk peserta perlombaan tidak dipungut biaya pendaftaran," kata dia.
Diiringi lagu Tak Gendong, lima pasang suami istri peserta lomba bersiap di garis start. Saat mereka mengadu kecepatan menyelesaikan jarak 200 meter, banyak pasangan yang di gendong lepas dari gendongannya dan ada juga yang keduanya terjatuh.
Mereka yang terjatuh selain mendapat semangat untuk melanjutkan perlombaan juga membuat para penonton yang berada di pinggir jalan tertawa.
Salah seorang peserta, Yayan mengaku kerepotan saat berlari sambil menggendong istrinya, sebab sang istri berbadan "subur".
"Waduh saya ngak kuat nafasnya, selain jaraknya lumayan jauh istri saya kan gemuk," katanya sambil tertawa.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009