Hari ini, kasus positif COVID-19 bertambah delapan orang, yakni satu orang pekerja migran Indonesia dan tujuh orang terinfeksi karena transmisi lokal

Denpasar (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat pertambahan kasus positif COVID-19 di provinsi setempat pada Sabtu (23/5) didominasi kasus transmisi lokal.

"Hari ini, kasus positif COVID-19 bertambah delapan orang, yakni satu orang pekerja migran Indonesia dan tujuh orang terinfeksi karena transmisi lokal," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam keterangan persnya, di Denpasar, Sabtu malam.

Dengan pertambahan delapan kasus baru COVID-19 itu, jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali hingga saat ini menjadi 388 orang.

Baca juga: Transmisi lokal naik, pemimpin desa di Bali diminta masif sosialisasi

"Sedangkan jumlah pasien yang telah sembuh menjadi 287 orang. Hari ini bertambah tiga orang saudara-saudara kita yang dinyatakan sembuh," ucapnya.

Jumlah pasien yang meninggal tetap empat orang, dan Dewa Indra berharap ke depannya jangan sampai ada pertambahan pasien positif COVID-19 yang meninggal.

"Mengenai jumlah pasien positif dalam perawatan atau kasus aktif saat ini ada 97 orang yang dirawat di empat rumah sakit dan di tiga tempat karantina yang dikelola Pemprov Bali," ujarnya.

Menurut Dewa Indra, pertambahan kasus transmisi lokal menandakan masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing atau menjaga jarak.

"Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," katanya.

Baca juga: Gugus Tugas: 90 pasien positif COVID-19 di Bali masih jalani perawatan

Selain itu, Dewa Indra meminta kepada seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin semua dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19.

"Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, kami minta semua elemen masyarakat membantu dan bekerja sama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contact untuk menemukan siapa pun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19," tuturnya.

Dengan demikian, kata Dewa Indra, bisa ditangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi COVID-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain.

Baca juga: Gugus Tugas: 10 pasien positif COVID-19 di Bali dinyatakan sembuh

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020