San Francisco (ANTARA News) - Pejabat di Kantor Wali Kota San Francisco (Amerika Serikat) kembali memberi kehormatan kepada Indonesia dengan mengibarkan Bendera Merah-Putih selama satu hari penuh dan menyatakan tanggal 17 Agustus sebagai "Hari Indonesia".
Dalam upacara yang digelar pada Jumat (waktu setempat) di Kantor Wali Kota San Francisco, Bendera Merah-Putih dikibarkan bersama-sama oleh Pejabat Sementara Konsul Jenderal RI Trini G Sualang dan Direktur Protokol Kantor Wali kota San Francisco Matthew Goudeau.
Trini mengungkapkan, KJRI San Francisco memilih tanggal 14 Agustus sebagai tanggal pengibaran bendera.
"Karena tanggal 15 dan 16 Agustus, yaitu Sabtu dan Minggu, kantor wali kota libur. Sedangkan tanggal 17 Agustus, giliran KJRI yang libur," katanya.
Wali Kota Gavin Newsom berhalangan hadir pada acara tersebut, namun melalui Goudeau, dia menyerahkan piagam proklamasi yang menyatakan 17 Agustus 2009 sebagai "Indonesian Heritage Day" kepada Trini Sualang.
Dalam pernyataannya, Gavin Newsom mengatakan, "Konsulat Jenderal RI (di San Francisco) meningkatkan status internasional San Francisco sebagai pusat budaya, perdagangan dan pariwisata."
"Para warga Amerika (keturunan Indonesia) ikut membentuk jalan hidup kota ini, mempererat perekonomian kami serta memberi kontribusi pada bidang seni," katanya.
Acara penaikan bendera disaksikan para pejabat di Kantor Wali Kota San Francisco serta tokoh masyarakat Indonesia yang berdomisili di kota terpadat kedua di Amerika Serikat setelah New York itu.
Pengibaran Merah-Putih di Kantor Wali Kota San Francisco pada Jumat merupakan kelanjutan tradisi yang telah berlangsung cukup lama, yaitu memberi kehormatan dengan mengibarkan bendera Indonesia dan negara-negara lain setiap tahunnya.
Kantor wali kota juga mengibarkan bendera RI pada tahun 2007 dan 2008.
Namun dalam 10 tahun sebelum tahun 2007, tradisi pengibaran Merah-Putih sempat terhenti, ditengarai karena banyaknya pergantian kepemimpinan--masing-masing membawa prioritas berbeda-beda--baik di pihak Kantor Wali Kota San Francisco maupun KJRI San Francisco.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009