"Padahal, perolehan nilai tabungan tersebut hanya berasal dari kinerja kami mempenetrasi pasar di tiga kota di antaranya Jakarta, Surabaya, dan Makassar," kata Wakil Kepala Divisi Dana dan Jasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, M. Sodo Harisetyanto, di Surabaya, Sabtu.
Ke depan, apabila hasil evaluasi di ketiga kota itu menyatakan bahwa tabungan anak ini berpotensi dikembangkan di kota lain, ia berencana melakukan ekspansi pasar.
"Rencananya, ada 11 kota besar lain yang sudah dalam daftar perluasan pasar selanjutnya," ujarnya.
Kesebelas kota potensial itu, sebut dia, di antaranya Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Denpasar, Banjarmasin, Balikpapan, dan Manado.
"Pemilihan pasar di kota itu, karena kami ingin lebih agresif menjaring nasabah baru dari pasar perbankan umum lain yang lebih dulu memasuki sejumlah wilayah tersebut," katanya.
Senada dengan Sodo, Wakil Pemimpin Wilayah BRI Kantor Wilayah Surabaya, Abing Rabani, juga meyakini, tingginya permintaan pasar terhadap tabungan anak tersebut karena keuntungan nasabah bisa berlipat.
Di sisi lain, ia menyarankan, agar tren membekali anak usia dini (di bawah 17 tahun) dengan beragam kartu kredit oleh para orang tua saat ini bisa dikurangi.
"Saat seorang anak belanja memakai kartu kredit, biasanya ia kurang memikirkan dampak keuangan kepada orang tuanya," katanya.
Ia menambahkan, tabungan anak ini dapat digunakan sebagai alternatif bagi para orang tua mengajarkan anak gemar menabung. Tabungan yang merupakan program "bundling" dengan Britama tersebut juga bisa dimanfaatkan para orang tua mengirim (transfer) uang saku ke anak mereka.
"Dengan mengajarkan anak menabung sejak usia dini, kami berharap saat ia tumbuh dewasa, mereka akan selalu ingat fasilitas terbaik apa yang pernah dirasakannya saat menanamkan uangnya di bank kami," katanya.
Sementara itu, mengenai target setahun mendatang pascapeluncuran tabungan itu (Mei tahun 2009), pihaknya optimistis, pencapaian pada bulan Mei 2010 dapat sesuai target yakni 100.000 rekening baru. Jumlah tersebut setara dengan Rp100 miliar.
"Di Jatim, kami berharap bisa menyumbang sekitar 25 persen dari target nasional," katanya.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009